Tesla Pilih India, Apindo: Benahi Mata Rantai Investasi!

Selasa, 23 Februari 2021 - 15:54 WIB
loading...
Tesla Pilih India, Apindo:...
Pengusaha menyarankan pemerintah terus memperbaiki mata rantai investasi untuk menarik investor ke dalam negeri. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc memilih membangun pabriknya di India. Padahal sebelumnya Tesla diperkirakan lebih condong berinvestasi di Indonesia melihat pasokan bahan baku bijih nikel yang berlimpah.



Wakil Ketua Bidang Migas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ananda Idris mengatakan, Tesla sebagai investor akan melihat secara keseluruhan bagaimana investasinya bisa terjamin di Indonesia. Menurut dia, hal ini ada kaitannya dengan kelemahan mata rantai investasi yang akan mereka lakukan di Indonesia.

"Saya tidak tahu apa yang tidak mendukung Tesla untuk mengambil keputusan investasi di Indonesia. Tapi ini tentu ada kaitan dengan mata rantai investasi yang mana ada kelemahan. Apakah itu di infrastruktur, apakah perpajakan, atau apakah masalah sosial. Itu tentu menjadi pertimbangan Tesla untuk menentukan apakah dia mau investasi di India atau di Indonesia," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Selasa (23/2/2021).

Menurut dia, meski Indonesia memiliki pasokan bahan baku bijih nikel yang berlimpah namun permasalahan yang ada di Indonesia adalah tata kelola mata rantai dari hulu ke hilir. Di sisi lain, dia menilai pengesahan omnibus law juga belum memberikan daya tarik investasi.



"Mereka melihat bahwa mata rantai ini tidak komplet. Dari pertambangan nikel sampai ke pabriknya Tesla itu ada mata rantai yang mungkin sangat rumit. Upaya-upaya seperti omnibus law untuk mengidentifikasi mata rantai investasi dari hulu ke hilir ini kenyataannya belum menarik perhatian Tesla," tuturnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)