Dirut KCIC Yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung Aman
A
A
A
BANDUNG - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan memastikan, tidak akan terjadi insiden kecelakan dalam pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh 36 menit tersebut. (Baca: Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung).
Seperti diketahui, moda transportasi kereta api Indonesia saat ini menjadi primadona masyarakat untuk bepergian atau sekadar plesiran, karena kenyamanan, kebersihan, waktu yang pasti dan keamanan. Namun, tidak jarang juga moda ini mengalami masalah pada bagian gerbong, rel, atau perlintasannya sehingga rawan kecelakaan.
"Biasanya, kalau kereta api biasa, mereka gunakan jalur sebidang. Tapi untuk kereta cepat ini, tidak akan ada perlintasna sebidang, jadi tidak akan ada yang namanya kecelakaan dengan kereta api dan kendaraan pribadi," kata Hanggoro di Cikalong Wetan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Selain itu, proyek kereta cepat tanpa masinis ini, perizinannya sudah selesai. Sehingga, pengerjaannya sudah bisa mulai dilakukan hari ini.
"Dengan dimulai hari ini proses pengerjaannya, diharapkan pada 2019, kereta cepat tersebut ditarget sudah bisa beroperasi dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sentra ekonomi baru koridor Jakarta-Bandung," ujarnya.
Menurutnya, hal itu amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengedepankan keramahan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Jakarta dan Bandung dengan pengembangan bisnis. (Baca: Di Depan China, Jokowi Pamer Kereta Cepat Tak Pakai APBN).
"Proyek kereta cepat ini telah memenuhi perizinan. Ini kami ucapkan terimakasih kepada para menteri, gubernur, bupati, wali kota. Sebagai pesan Bapak Presiden kami juga harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan dalam pembangunannya ke depan," tadnas Hangooro.
Seperti diketahui, moda transportasi kereta api Indonesia saat ini menjadi primadona masyarakat untuk bepergian atau sekadar plesiran, karena kenyamanan, kebersihan, waktu yang pasti dan keamanan. Namun, tidak jarang juga moda ini mengalami masalah pada bagian gerbong, rel, atau perlintasannya sehingga rawan kecelakaan.
"Biasanya, kalau kereta api biasa, mereka gunakan jalur sebidang. Tapi untuk kereta cepat ini, tidak akan ada perlintasna sebidang, jadi tidak akan ada yang namanya kecelakaan dengan kereta api dan kendaraan pribadi," kata Hanggoro di Cikalong Wetan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (21/1/2016).
Selain itu, proyek kereta cepat tanpa masinis ini, perizinannya sudah selesai. Sehingga, pengerjaannya sudah bisa mulai dilakukan hari ini.
"Dengan dimulai hari ini proses pengerjaannya, diharapkan pada 2019, kereta cepat tersebut ditarget sudah bisa beroperasi dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi di sentra ekonomi baru koridor Jakarta-Bandung," ujarnya.
Menurutnya, hal itu amanat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengedepankan keramahan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Jakarta dan Bandung dengan pengembangan bisnis. (Baca: Di Depan China, Jokowi Pamer Kereta Cepat Tak Pakai APBN).
"Proyek kereta cepat ini telah memenuhi perizinan. Ini kami ucapkan terimakasih kepada para menteri, gubernur, bupati, wali kota. Sebagai pesan Bapak Presiden kami juga harus mengedepankan prinsip ramah lingkungan dalam pembangunannya ke depan," tadnas Hangooro.
(izz)