Kemendag Bete Selalu Disalahkan Saat Harga Sembako Naik

Kamis, 21 Januari 2016 - 16:13 WIB
Kemendag Bete Selalu...
Kemendag Bete Selalu Disalahkan Saat Harga Sembako Naik
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku selama ini kerap menjadi pihak yang selalu disalahkan saat harga barang kebutuhan pokok (sembako) mengalami kenaikan di pasaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Sr‎ie Agustina mengatakan, selama ini pihaknya selalu disalahkan setiap terjadi lonjakan harga komoditas pangan baik di sektor hulu ataupun hilir.

"Jadi, Mendag itu paling enggak enak. Kalau harga naik di hilir‎ Kemendag yang disalahkan. Kalau naik di hulu, yang disalahkan juga Kemendag," tuturnya di Menara Bidakara, Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Padahal, kata Srie, lonjakan harga tersebut terjadi lantaran kurangnya pasokan pangan di Indonesia. Kemendag bukan menjadi pihak yang harus bertanggung jawab atas kekurangan pasokan, karena itu menjadi tugas kementerian teknis yang mengurusi produksi pangan dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).

Kementan selama ini selalu mengklaim bahwa produksi pangan cukup. Padahal, kondisi di lapangan berbeda, dan ini membuat harga pangan di pasar melonjak.

"Masalah, biasanya di pasok. Teman-teman di produksi selalu bilang pasok ada, tapi ternyata enggak ada. Pernah Bulog bawa uang mau beli kedelai, kedelainya enggak ada," tutur dia.

Selain itu, lonjakan harga pangan juga dipengaruhi oleh kurs dolar Amerika Serikat (USD) yang naik turun. Apalagi, beberapa komoditas pangan strategis di Indonesia dipenuhi impor, yang sudah pasti harganya mengikuti nilai tukar rupiah terhadap USD.

Penyebab lain yang kerap mengerek harga pangan ‎adalah kurs dolar. Pangan yang masih harus dipenuhi dengan impor otomatis naik harganya ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah.

"Kalau (produksi) enggak cukup, terpaksa kita impor. Di sini kurs dolar sangat berpengaruh. Kemudian efisiensi perdagangan antar pulau, itu juga berpengaruh," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0874 seconds (0.1#10.140)