Faisal Basri Ungkap Penyebab Penjualan Listrik PLN Turun
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) beberapa waktu terakhir mengalami penurunan penjualan listrik. Perseroan menilai, hai tesebut lantaran pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang lesu dan berdampak pada penurunan daya beli masyarakat.
Menanggapi hal itu, ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai, penurunan penjualan tersebut bukan terjadi karena daya beli masyarakat yang turun. Menurutnya, daya beli masyarakat selama ini tidak mengalami penurunan.
"Jangan sampai PLN memandang bahwa penurunan penjualan karena daya beli masyarakat turun, enggak benar itu. Daya beli masyarakat tidak turun. Daya beli kan dipengaruhi pendapatan dan harga. Pendapatan kalau kita lihat belanja masyarakat naik terus, turun sedikit saja," katanya dalam acara PLN Outlook 2016 di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Dia mengatakan, pendapatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga buruh mengalami kenaikan, upah minimum provinsi (UMP) juga naik double digit. Jadi, tidak ada penurunan pendapatan secara nasional.
"Harga-harga banyak yang turun, inflasi kita cuma 3,4%. Harga BBM turun terus, harga listrik juga turun. Kita sudah merasakan semua," imbuhnya.
Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini menilai, baik pendapatan maupun daya beli masyarakat sejatinya tidak mengalami penurunan. Hanya saja kecepatan yang dilambatkan. Masyarakat lebih rajin untuk menabung, seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, rakyat itu makin banyak menabung karena uncertainty. Menunda pengambilan keputusan. Jadi sebetulnya orang menahan belanja, bukan tidak belanja karena daya belinya turun," tandas Faisal.
Menanggapi hal itu, ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai, penurunan penjualan tersebut bukan terjadi karena daya beli masyarakat yang turun. Menurutnya, daya beli masyarakat selama ini tidak mengalami penurunan.
"Jangan sampai PLN memandang bahwa penurunan penjualan karena daya beli masyarakat turun, enggak benar itu. Daya beli masyarakat tidak turun. Daya beli kan dipengaruhi pendapatan dan harga. Pendapatan kalau kita lihat belanja masyarakat naik terus, turun sedikit saja," katanya dalam acara PLN Outlook 2016 di Jakarta, Jumat (22/1/2016).
Dia mengatakan, pendapatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga buruh mengalami kenaikan, upah minimum provinsi (UMP) juga naik double digit. Jadi, tidak ada penurunan pendapatan secara nasional.
"Harga-harga banyak yang turun, inflasi kita cuma 3,4%. Harga BBM turun terus, harga listrik juga turun. Kita sudah merasakan semua," imbuhnya.
Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini menilai, baik pendapatan maupun daya beli masyarakat sejatinya tidak mengalami penurunan. Hanya saja kecepatan yang dilambatkan. Masyarakat lebih rajin untuk menabung, seiring perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, rakyat itu makin banyak menabung karena uncertainty. Menunda pengambilan keputusan. Jadi sebetulnya orang menahan belanja, bukan tidak belanja karena daya belinya turun," tandas Faisal.
(izz)