Dorong Pelaku UMKM, Pusat Batik Nasional Hadir di Depok
A
A
A
DEPOK - Pusat batik nasional bakal hadir di Depok yang setidaknya akan ada 100 penjual batik hadir pada pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos). Marketing Manager Detos Ferry Nurdin Firdaus mengatakan, pusat batik ini akan menjadi sentra batik terbesar di Depok.
Dia menambahkan pusat Batik Indonesia rencananya akan dibuka dan diresmikan Februari nanti. Berbagai macam jenis batik khas Indonesia dijelaskan bakal tersedia di Pusat Batik Indonesia, mulai dari batik tulis, cap hingga sutera dengan harga yang terjangkau. "Model batik pun beragam, mulai untuk dikenakan sehari-hari hingga yang formil," jelasnya, Minggu (24/1/2016).
Guna menjaga keaslian, pihaknya sengaja mendatangkan langsung para pengusaha UMKM (Usaha Mikri, Kecil dan Menengah) batik dari Pekalongan. Sehingga harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan tidak melalui perantara. "Makanya harga yang ditawarkan lebih variatif," sambungnya.
Menurutnya Detos akan bekerjasama dengan Pemkot (pemerintah kota) Depok untuk memasukkan pelaku usaha yang memproduksi batik lokal asal kota sendiri. Pasalnya sesuai dengan Perda nomor 18 tahun 2012, bahwa 2% dari lahan pasar modern harus menyediakan lahan bagi UMKM di Depok. Sentra batik ini diharapkan dapat memajukan dunia wirausaha Kota Depok, khususnya batik asli Depok agar lebih dikenal oleh masyarakat.
"Disini juga ada untuk eceran maupun grosiran, nanti konsumen juga bisa beli bahan sekaligus dijahit disini. Sehingga semua bisa dilakukan dengan satu akses saja," terang warga Kecamatan Sukmajaya ini.
Dijelaskan olehnya tujuan Pusat Batik Indonesia sendiri adalah sebagai bentuk melestarikan budaya bangsa. Dimana batik menjadi salah satu budaya di Indonesia dan mempunyai nilai sejarah dan harus dibanggakan, sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk ikut menjaga dan melestarikannya.
"Batik sekarang banyak modelnya dan tidak kuno, sudah bisa dibuat macam-macam. Diharapkan dengan adanya pusat batik dapat menambah koleksi pecinta batik di Depok," pungkasnya.
Dia menambahkan pusat Batik Indonesia rencananya akan dibuka dan diresmikan Februari nanti. Berbagai macam jenis batik khas Indonesia dijelaskan bakal tersedia di Pusat Batik Indonesia, mulai dari batik tulis, cap hingga sutera dengan harga yang terjangkau. "Model batik pun beragam, mulai untuk dikenakan sehari-hari hingga yang formil," jelasnya, Minggu (24/1/2016).
Guna menjaga keaslian, pihaknya sengaja mendatangkan langsung para pengusaha UMKM (Usaha Mikri, Kecil dan Menengah) batik dari Pekalongan. Sehingga harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan tidak melalui perantara. "Makanya harga yang ditawarkan lebih variatif," sambungnya.
Menurutnya Detos akan bekerjasama dengan Pemkot (pemerintah kota) Depok untuk memasukkan pelaku usaha yang memproduksi batik lokal asal kota sendiri. Pasalnya sesuai dengan Perda nomor 18 tahun 2012, bahwa 2% dari lahan pasar modern harus menyediakan lahan bagi UMKM di Depok. Sentra batik ini diharapkan dapat memajukan dunia wirausaha Kota Depok, khususnya batik asli Depok agar lebih dikenal oleh masyarakat.
"Disini juga ada untuk eceran maupun grosiran, nanti konsumen juga bisa beli bahan sekaligus dijahit disini. Sehingga semua bisa dilakukan dengan satu akses saja," terang warga Kecamatan Sukmajaya ini.
Dijelaskan olehnya tujuan Pusat Batik Indonesia sendiri adalah sebagai bentuk melestarikan budaya bangsa. Dimana batik menjadi salah satu budaya di Indonesia dan mempunyai nilai sejarah dan harus dibanggakan, sehingga peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk ikut menjaga dan melestarikannya.
"Batik sekarang banyak modelnya dan tidak kuno, sudah bisa dibuat macam-macam. Diharapkan dengan adanya pusat batik dapat menambah koleksi pecinta batik di Depok," pungkasnya.
(akr)