Mendag Lembong Minta Dibuatkan Group Facebook
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong meminta dibuatkan group Facebook untuk mendukung aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri. Hal ini cara memudahkan komunikasi antar sesama manusia tanpa mengenal waktu dan jarak bahkan tanpa harus bertatap muka.
"Pemilu dua tahun lalu, pilpres, peran media sosial sangat penting. Saya kira booming media sosial akan terus berlanjut di Indonesia, seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram dan sebagainya," kata Lembong usai rakat kerja (Raker) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Group Facebook ini, kata dia, dapat memudahkan pertukaran informasi di sektor perdagangan, dan dapat terhubung ke seluruh Dinas Perdagangan Pusat dan Daerah.
"Mudah-mudahan seminggu setelah Raker, bisa terbentuk. Ini supaya bisa terhubung dengan ratusan Dinas Perdagangan di seluruh daerah. Kita bisa posting, bertukar informasi. Jadi diharapkan pusat dan daerah sudah bergerak ke sosial media. Kita mesti agresif ke arah itu," jelasnya.
Di samping soal media sosial, Mendag juga membahas kebijakan deregulasi yang telah berjalan selama empat bulan dan akan terus diimplementasikan.
"Tujuannya untuk modernisasi dari ekspor barang mentah menjadi barang bernilai tambah. Jadi deregulasi memangkas aturan yang banyak, yang njelimet supaya menarik investasi," tandas Lembong.
"Pemilu dua tahun lalu, pilpres, peran media sosial sangat penting. Saya kira booming media sosial akan terus berlanjut di Indonesia, seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram dan sebagainya," kata Lembong usai rakat kerja (Raker) di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (27/1/2016).
Group Facebook ini, kata dia, dapat memudahkan pertukaran informasi di sektor perdagangan, dan dapat terhubung ke seluruh Dinas Perdagangan Pusat dan Daerah.
"Mudah-mudahan seminggu setelah Raker, bisa terbentuk. Ini supaya bisa terhubung dengan ratusan Dinas Perdagangan di seluruh daerah. Kita bisa posting, bertukar informasi. Jadi diharapkan pusat dan daerah sudah bergerak ke sosial media. Kita mesti agresif ke arah itu," jelasnya.
Di samping soal media sosial, Mendag juga membahas kebijakan deregulasi yang telah berjalan selama empat bulan dan akan terus diimplementasikan.
"Tujuannya untuk modernisasi dari ekspor barang mentah menjadi barang bernilai tambah. Jadi deregulasi memangkas aturan yang banyak, yang njelimet supaya menarik investasi," tandas Lembong.
(izz)