Sampoerna untuk Indonesia Gelar Pameran Kreativitas Siswa

Sabtu, 30 Januari 2016 - 00:01 WIB
Sampoerna untuk Indonesia Gelar Pameran Kreativitas Siswa
Sampoerna untuk Indonesia Gelar Pameran Kreativitas Siswa
A A A
MELALUI payung program tanggung jawab sosial Sampoerna untuk Indonesia, PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) bekerja sama dengan Social Transformation and Public Awareness (STAPA) Center, menggelar serangkaian Pameran Kreativitas Siswa di tiga kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah, yaitu Lumajang, Rembang, dan Klaten. Pameran ini merupakan bagian dari program “Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah” dalam mewujudkan upaya Sampoerna dalam memberikan hak-hak anak atas pendidikan, rekreasi, maupun untuk bermain dan meminimalisir risiko pekerja anak.

Mengawali tahun 2016, sejumlah program pendidikan telah dijalankan dan disesuaikan dengan prioritas Praktik Tenaga Kerja Pertanian yang diinisiasi oleh Sampoerna, khususnya yang berfokus pada isu-isu yang berhubungan dengan risiko pekerja anak. Pekerja anak rentan mengalami eksploitasi, marginalisasi, kekerasan, dan terancam mengalami gangguan fisik dan mental. Oleh karena itu, dalam program Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah, mereka diberi pendidikan, motivasi, dan keterampilan sehingga menjauhkan mereka dari kegiatan yang tidak sesuai bagi anak-anak. Kegiatan ini sejalan dengan semangat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA). Melalui Keppres ini, pemerintah mencanangkan Indonesia bebas pekerja anak pada 2022. Selain itu, program ini pun turut mendukung semangat yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, antara lain berupa pengadaan kondisi sosial dan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan anak, serta peningkatan kualitas pendidikan bagi anak-anak.

Program initelah dilaksanakan pada 4 Januari 2016 di Lumajang, JawaTimur; 6 Januari 2016 di Rembang, Jawa Tengah; serta 11-12 Januari 2016 di Klaten, JawaTengah. Sebagai puncak kegiatan di masing-masing daerah, STAPA Center bersama pihak sekolah menyelenggarakan Pameran Kreativitas Siswa berupa pementasan seni dan budaya. Selain itu, ada pula berbagai perlombaan rakyat serta pameran hasil karya seni oleh para peserta program. Pameran ini bertujuan memberi tempat bagi siswa untuk menampilkan bakat, kemampuan, dan keterampilan mereka yang telah diasah selama mengikuti kegiatan-kegiatan usai sekolah.

.

Taruli Aritonang, Manager Contributions & CSR Sampoerna, mengharapkan melalui kegiatan ini anak-anak mendapat motivasi yang tinggi untuk belajar dan mengembangkan minat serta bakatnya. “Jika mereka mendapat pendidikan yang tinggi, mereka diharapkan akan mengaplikasikan kemampuannya untuk membangun daerah asalnya. Melalui Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah, mereka diajak untuk mengenal lebih dekat tentang lingkungan dan seni budayanya sehingga mereka bisa mencintai dan menghargainya,” kata Taruli.

Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah
menjangkau anak-anak keluarga petani tembakau yang berada di tingkat Sekolah Dasar dalam bentuk kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau lebih umum disebut sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah dibagi menjadi empat kelas peminatan, yaitu kelas bercocok tanam, kelas calistung (baca, tulis, dan berhitung), kelas penjelajah, dan kelas seni budaya. Pada 2015, program ini menjangkau sebanyak 11 Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Lumajang, Rembang, dan Klaten. Siswa yang dilibatkan adalah siswa kelas III hingga kelas VI, dengan total sebanyak 825 anak.

Selain siswa, Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah juga melibatkan guru yang dilatih khusus untuk menyampaikan modul Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah. “Kami sebagai tenaga pendidik mendukung penuh pelaksanaan program ini, dimana anak-anak mendapatkan haknya atas pendidikan, bermain, maupun rekreasi. Semua materi disampaikan dengan metode belajar di dalam dan luar kelas dengan prinsip Partisipatif, Aktif, Kreatif, Edukatif, dan Menyenangkan (PAKEM). Oleh karena itu, anak-anak pun memperoleh motivasi dan lebih bersemangat dalam belajar,” ujar Kadari, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Kaliombo, Rembang, Jawa Tengah.

..
Faridah Hanum, Program Manager STAPA Center mengharapkan, melalui pendekatan menyeluruh yang melibatkan semua pihak, program ini dapat mencapai tujuan utama untuk meminimalisir pekerja anak. Anak-anak pun diharapkan mendapatkan metode pembelajaran dan pengembangan anak usia dini secara komprehensif dan holistik melalui pelaksanaan Aktivitas Anak Usai Jam Sekolah.

Program ini mendapat dukungan tidak hanya dari pihak sekolah dan Dinas Pendidikan, tetapi juga dari Komite sekolah dan wali murid. Bahkan orang tua sering berpartisipasi pada saat kegiatan dilakukan. Seperti tujuan awal program, diharapkan kesadaran tentang risiko pekerja anak dan hak pendidikan yang harus didapatkan oleh seorang anak bisa benar-benar diwujudkan.
(hyk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5308 seconds (0.1#10.140)