Diguncang PHK, Sinyal Negatif Investasi RI

Selasa, 02 Februari 2016 - 15:31 WIB
Diguncang PHK, Sinyal...
Diguncang PHK, Sinyal Negatif Investasi RI
A A A
JAKARTA - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terus terjadi di Indonesia tahun ini dengan melibatkan beberapa perusahaan besar di sektormigas (minyak dan gas), elektronik dan otomotif dinilai memberikan sinyal negatif bagi investasi asing. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, PHK kali ini sedikit berbeda dengan tahun lalu karena lebih menyasar industri padat modal.

"Gelombang PHK jilid II terjadi di industri padat modal. Kami sampaikan sinyal negatif investasi di Indonesia mulai terasa dari tutupnya pabrik dua raksasa elektronik Jepang, Toshiba dan Panasonic," ujarnya di Jakarta, Selasa (2/2/2016).

(Baca Juga: Dua Perusahaan Elektronik Jepang di RI PHK 2.500 Karyawan)

Dia menambahkan sebelumnya sudah ada Ford yang angkat kaki dari industri otomotif Tanah Air dengan memberhentikan produksi mobilnya. "Sebelumnya di otomotif, ada Opel dan Ford tidak lagi operasi. Mereka memilih negara lain untuk operasikan produksi mobil produk mereka," lanjutnya

Menurutnya sinyal negatif investasi di Tanah Air mulai muncul yang mempertanyakan tutupnya dua pabrik elektronik raksasa asal Negeri Sakura tersebut. Sementara dari sektor migas ada Chevron yang berniat memangkas 1.200 karyawannya di Indonesia.

"Ini sinyal negatif investasi Indonesia karena bersamaan investasi China deras. Bagi buruh dan masyarakat ini nilai tambah, dari investasi China diragukan seperti proyek mercusuar, kereta api cepat dan listrik 35.000 mega watt," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1443 seconds (0.1#10.140)