Penguatan Rupiah Diramal Berlanjut Jangka Pendek
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah secara teknikal pada hari ini meramal masih adanya penguatan, membentuk bullish piercing line yang berarti penguatan dapat kemungkinan berlanjut secara jangka pendek diiringi mulai menguatnya dolar Amerika Serikat (USD).
"Harga minyak yang kembali melemah menjadikan sentimen negatif, sehingga memberikan ruang bagi USD untuk berbalik menguat," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.690/USD serta resisten Rp13.545/USD. Seentara, rupiah kemarin sempat berada di level Rp13.610/USD dari sebelumnya di level Rp13.635/USD di pasar spot valas atau cenderung menguat.
Reza mengatakan, kembali melemahnya minyak dunia di area USD30/barel membuat mata uang negara berkembang berbasis komoditas akhirnya melemah.
Penguatan USD tersebut terjadi hampir di semua mata uang negara berkembang dan terjadi karena para pelaku pasar melakukan aksi beli terhadap USD.
Sementara sebelumnya, USD dalam beberapa hari terakhir terus mengalami pelemahan. Meski sentimennya negatif, namun laju rupiah pada data Bank Indonesia terlihat masih mampu bertahan di zona hijaunya.
"Seiring masih adanya imbas positif dari stabilnya inflasi dan afirmasi Moody's sebelumnya," pungkas Reza.
"Harga minyak yang kembali melemah menjadikan sentimen negatif, sehingga memberikan ruang bagi USD untuk berbalik menguat," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (3/2/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.690/USD serta resisten Rp13.545/USD. Seentara, rupiah kemarin sempat berada di level Rp13.610/USD dari sebelumnya di level Rp13.635/USD di pasar spot valas atau cenderung menguat.
Reza mengatakan, kembali melemahnya minyak dunia di area USD30/barel membuat mata uang negara berkembang berbasis komoditas akhirnya melemah.
Penguatan USD tersebut terjadi hampir di semua mata uang negara berkembang dan terjadi karena para pelaku pasar melakukan aksi beli terhadap USD.
Sementara sebelumnya, USD dalam beberapa hari terakhir terus mengalami pelemahan. Meski sentimennya negatif, namun laju rupiah pada data Bank Indonesia terlihat masih mampu bertahan di zona hijaunya.
"Seiring masih adanya imbas positif dari stabilnya inflasi dan afirmasi Moody's sebelumnya," pungkas Reza.
(izz)