Marak PHK, Ahli Feng Shui Ramal Perusahaan Elektronik Sulit Bangkit
A
A
A
JAKARTA - Ahli ilmu topografi kuno asal China, atau yang biasa diakrab ahli Feng Shui meramalkan perusahaan elektronik sulit bangkit dari keterpurukan tahun ini yang berakibat banyak karyawan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). PHK terjadi karena penjualan dan daya beli konsumen melemah.
Ahli Feng Shui Suhu Yo mengatakan, meski perekonomian Indonesia diramalkan bisa bangkit tahun ini, namun tak berlaku bagi tiga bidang industri, di antaranya perusahaan elektronik.
Baca: Asosiasi Pengusaha Ungkap Penyebab Utama PHK
"Tahun ini merupakan tahun di mana perekonomian Indonesia bangkit. Namun tidak halnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang elektronik, automotif, besi dan lain-lain," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/2/2016).
Suhu Yo menyampaikan, dari awal hingga pertengahan tahun ini merupakan masa peralihan cukup berat untuk para pengusaha. Terutama yang mengandalkan pengadaan barang dari luar negeri atau impor.
Baca: Diguncang PHK, Pemerintah Didesak Revisi UU Ketenagakerjaan
"Cuma memang mulai dari bulan kedua sampai bulan kedelapan merupakan masa peralihan yang cukup membuat pontang-panting pengusaha. Mereka yang bekerja di bidang barang-barang impor, seperti bidang elektronik, automotif dan bank asing juga akan mengalami kesulitan dalam kurs dolar," katanya.
Namun, lanjut dia, pengusaha sudah melakukan antisipasi dari situasi sulit tersebut. Mereka akan berinvestasi dalam bidang properti, seperti membeli tanah, rumah dan ruko karena nilainya tidak akan menyusut.
Baca: Serikat Pekerja Nilai Pemerintah Tutupi Data PHK
"Karena hasil alam seperti tanah tidak akan pudar pada tahun ini dan sampai tahun depan. Tanah sangat tidak berpengaruh sekali dalam perekonomian Indonesia karena tanah dari dulu sampai sekarang tidak pernah turun harganya," pungkas Suhu Yo.
Ahli Feng Shui Suhu Yo mengatakan, meski perekonomian Indonesia diramalkan bisa bangkit tahun ini, namun tak berlaku bagi tiga bidang industri, di antaranya perusahaan elektronik.
Baca: Asosiasi Pengusaha Ungkap Penyebab Utama PHK
"Tahun ini merupakan tahun di mana perekonomian Indonesia bangkit. Namun tidak halnya bagi perusahaan yang bergerak di bidang elektronik, automotif, besi dan lain-lain," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/2/2016).
Suhu Yo menyampaikan, dari awal hingga pertengahan tahun ini merupakan masa peralihan cukup berat untuk para pengusaha. Terutama yang mengandalkan pengadaan barang dari luar negeri atau impor.
Baca: Diguncang PHK, Pemerintah Didesak Revisi UU Ketenagakerjaan
"Cuma memang mulai dari bulan kedua sampai bulan kedelapan merupakan masa peralihan yang cukup membuat pontang-panting pengusaha. Mereka yang bekerja di bidang barang-barang impor, seperti bidang elektronik, automotif dan bank asing juga akan mengalami kesulitan dalam kurs dolar," katanya.
Namun, lanjut dia, pengusaha sudah melakukan antisipasi dari situasi sulit tersebut. Mereka akan berinvestasi dalam bidang properti, seperti membeli tanah, rumah dan ruko karena nilainya tidak akan menyusut.
Baca: Serikat Pekerja Nilai Pemerintah Tutupi Data PHK
"Karena hasil alam seperti tanah tidak akan pudar pada tahun ini dan sampai tahun depan. Tanah sangat tidak berpengaruh sekali dalam perekonomian Indonesia karena tanah dari dulu sampai sekarang tidak pernah turun harganya," pungkas Suhu Yo.
(dmd)