Pemerintah Diminta Perhatikan Kualitas Gerbong Kereta Cepat
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengatakan, pemerintah hendaknya memperhatikan kualitas gerbong kereta cepat Jakarta-Bandung produksi China.
Ketua Umum Iwapi Nita Yudi mengatakan, Indonesia memang sedang bekerja sama dengan konsorsium China untuk proyek tersebut. Namun selama ini, pasar mengetahui bahwa barang-barang China terkenal murah dan tidak awet.
"Ini harus dipikirkan lagi, 2-3 kali. Apakah itu mutunya bagus? Sejauh ini kan kita tahu barang-barang China seperti apa. Rasanya kok ini kurang tepat ya," kata dia di Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Selain itu, pemerintah juga harus bisa membaca pasar. Lantaran sudah ada tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung dan dibuat dengan sangat bagus.
"Tol itu saja sudah sangat bagus. Dalam waktu 1,5-2 jam sudah sampai. Maka lebih baik pemerintah fokus untuk daerah lain yang bisa lebih produktif. Misalny di luar Jawa," ujarnya.
Meski demikian, Iwapi mendukung apapun yang dilakukan pemerintah. Namun sebaiknya bukan kereta cepat Jakarta-Bandung, melainkan ke daerah yang daerahnya lebih jauh dan lebih produktif.
"Karena di saat ekonomi lemah, harus benar-benar fokus ke infrastruktur, harus diperbaiki. Jadi kami setuju, tapi arahnya harus diperbaiki dan kualitasnya harus baik," jelas dia.
Menurutnya, jangan sampai seperti kualitas bus Trans Jakarta yang diimpor dari China dan berulang kali mengalami gangguan, sehingga membahayakan penumpang.
"Contoh bus Trans Jakarta, itu buatan China yang bolak balik kebakar. Emang mau seperti itu? Jangan hanya harga murah saja diperhatikan, terus dibeli, tapi kemudian rusak. Sama saja enggak efisien," pungkas Nita.
Ketua Umum Iwapi Nita Yudi mengatakan, Indonesia memang sedang bekerja sama dengan konsorsium China untuk proyek tersebut. Namun selama ini, pasar mengetahui bahwa barang-barang China terkenal murah dan tidak awet.
"Ini harus dipikirkan lagi, 2-3 kali. Apakah itu mutunya bagus? Sejauh ini kan kita tahu barang-barang China seperti apa. Rasanya kok ini kurang tepat ya," kata dia di Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Selain itu, pemerintah juga harus bisa membaca pasar. Lantaran sudah ada tol yang menghubungkan Jakarta-Bandung dan dibuat dengan sangat bagus.
"Tol itu saja sudah sangat bagus. Dalam waktu 1,5-2 jam sudah sampai. Maka lebih baik pemerintah fokus untuk daerah lain yang bisa lebih produktif. Misalny di luar Jawa," ujarnya.
Meski demikian, Iwapi mendukung apapun yang dilakukan pemerintah. Namun sebaiknya bukan kereta cepat Jakarta-Bandung, melainkan ke daerah yang daerahnya lebih jauh dan lebih produktif.
"Karena di saat ekonomi lemah, harus benar-benar fokus ke infrastruktur, harus diperbaiki. Jadi kami setuju, tapi arahnya harus diperbaiki dan kualitasnya harus baik," jelas dia.
Menurutnya, jangan sampai seperti kualitas bus Trans Jakarta yang diimpor dari China dan berulang kali mengalami gangguan, sehingga membahayakan penumpang.
"Contoh bus Trans Jakarta, itu buatan China yang bolak balik kebakar. Emang mau seperti itu? Jangan hanya harga murah saja diperhatikan, terus dibeli, tapi kemudian rusak. Sama saja enggak efisien," pungkas Nita.
(izz)