Ini Modus Pencurian BBM di SPBU dan Tangki Minyak

Selasa, 16 Februari 2016 - 14:12 WIB
Ini Modus Pencurian...
Ini Modus Pencurian BBM di SPBU dan Tangki Minyak
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (Kemendag) membongkar modus pencurian bahan bakar minyak (BBM) yang kerap terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan tangki minyak.

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Widodo menuturkan, modus pencurian melalui tangki minyak dengan cara meletakkan jerigen di dalam tangki ukur mobil (TUM) yang akan diisi BBM sebelum ke SPBU.

"‎Tangki ukur mobil tadi pada saat diisi penuh sesuai ukuran, tapi saat dikeluarkan di SPBU berkurang. Ternyata ada jerigen besi yang ditaruh di dalamnya. Sehingga saat dikeluarkan, BBM tidak ikut keluar dan tertinggal di jerigen tadi‎," katanya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (16/2/2016).

Sementara kecurangan yang terjadi di SPBU, sambung dia, oknum yang tidak bertanggung jawab mengutak atik bejana ukur BBM. Sehingga, standar isian semisal satu liter tidak mencapai ukuran yang seharusnya.

"‎Jadi, modusnya kalau selama ini yang SPBU, kita punya namanya bejana ukur yang di sana. Bejana itu selalu dilakukan kalibrasi untuk standar isinya sesuai, satu liter ya satu liter. Jadi pada saat kita ukur dengan bejana itu, kalau kurang dari ukuran yang ditentukan maka itulah pelanggaran," terang dia.

Selama ini, sambung Widodo, pihaknya selalu mengawasi tindakan kecurangan tersebut. Biasanya, kecurangan pengisian BBM kerap terjadi jelang hari besar seperti Lebaran.

"‎Di mana banyak kendaraan hilir mudik pulang kampung, maka SPBU di sepanjang jalan itu kita lakukan pengawasan. Pantura terutama‎," ungkapnya.

Menurutnya, hingga saat ini masih sering terdengar keluhan terkait kuantitas BBM yang diterima. Pemilik SPBU sering mengeluhkan BBM yang diterima dari tangki mobil tidak sesuai ukuran. Sedangkan pengguna kendaraan mengeluhkan kurangnya jumlah BBM yang diterima.

Lantaran banyaknya kecurangan tersebut, kata dia, ada oknum-oknum yang datang dan melakukan pengawasan dengan cara mereka sendiri. Biasanya mereka datang ke SPBU dengan membawa botol air minum ukuran satu liter.

"‎Padahal oknum enggak boleh melakukan pengawasan seperti itu. Kalau pengawasan meningkat, oknum seperti tadi tidak akan turun mengawasi. Sebab itu, pemerintah perlu siapkan sistem yang efisien dan efektif agar dapat deteksi penggunaan alat ukur, takar, dan timbang," tandasnya.

Baca: BPH Migas-Kemendag Kerja Sama Awasi Alat Ukur Timbang BBM
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9556 seconds (0.1#10.140)