Takaran BBM SPBU Asing Lebih Akurat Dibanding Lokal
A
A
A
JAKARTA - Direktur Metrologi Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan (Kemendag) Harry Prawoko mengemukakan, tingkat akurasi pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) asing jauh lebih baik dibanding SPBU lokal, dalam hal ini SPBU milik PT Pertamina (Persero).
Pihaknya selama ini tidak pernah membeda-bedakan pengawasan yang dilakukan atas pendistribusian BBM. Selama pengawasan tersebut, pihaknya memang menemukan fakta bahwa SPBU asing lebih akurat pengisiannya ketimbang SPBU lokal.
(Baca: Ini Modus Pencurian BBM di SPBU dan Tangki Minyak)
"Ya sama saja (pengawasan), kesimpulan kami malah yang (SPBU) milik asing lebih bagus. Selama ini kita apresiasi mereka bisa jaga akurasinya (pengisian BBM)," kata dia di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (16/2/2016).
Menurutnya, modus kecurangan yang terjadi dalam pendistribusian BBM berbagai macam. Misalnya, pipa pengisian BBM dilubangi atau alat elektroniknya dimodifikasi. Oknumnya bermacam-macam, bisa dari supir mobil tangki minyak, petugas SPBU, atau dari depo pengisian BBM.
"Tapi kita belum punya data pasti (pelaku terbanyak), karena mobil itu jarak dari satu depo sama SPBU jauh banget. Jadi, ada peluang menguap, jadi kita enggak bisa juga nyalahkan tiba-tiba berkurang," tandasnya.
Baca:
Curangi Takaran, Pemerintah Ancam Cabut Izin Usaha SPBU
BPH Migas-Kemendag Kerja Sama Awasi Alat Ukur Timbang BBM
Pihaknya selama ini tidak pernah membeda-bedakan pengawasan yang dilakukan atas pendistribusian BBM. Selama pengawasan tersebut, pihaknya memang menemukan fakta bahwa SPBU asing lebih akurat pengisiannya ketimbang SPBU lokal.
(Baca: Ini Modus Pencurian BBM di SPBU dan Tangki Minyak)
"Ya sama saja (pengawasan), kesimpulan kami malah yang (SPBU) milik asing lebih bagus. Selama ini kita apresiasi mereka bisa jaga akurasinya (pengisian BBM)," kata dia di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (16/2/2016).
Menurutnya, modus kecurangan yang terjadi dalam pendistribusian BBM berbagai macam. Misalnya, pipa pengisian BBM dilubangi atau alat elektroniknya dimodifikasi. Oknumnya bermacam-macam, bisa dari supir mobil tangki minyak, petugas SPBU, atau dari depo pengisian BBM.
"Tapi kita belum punya data pasti (pelaku terbanyak), karena mobil itu jarak dari satu depo sama SPBU jauh banget. Jadi, ada peluang menguap, jadi kita enggak bisa juga nyalahkan tiba-tiba berkurang," tandasnya.
Baca:
Curangi Takaran, Pemerintah Ancam Cabut Izin Usaha SPBU
BPH Migas-Kemendag Kerja Sama Awasi Alat Ukur Timbang BBM
(izz)