Pemerintah Lakukan Pemetaan Data Irigasi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution bersama kementerian terkait akan mencoba menjejerkan pemetaan data irigasi dari hulu sampai hilir hingga ke sawah. Data saat ini masih terlalu dangkal untuk mengetahui irigasi yang harus diperbaiki baik primer, sekunder, dan tersier.
"Jadi, yang menarik itu karena untuk pertama kali kita coba jejer mulai dari hulu sampai hilir sampai di sawah. Ternyata masalah data masih harus dipertajam supaya bisa diketahui, irigasi primer yang bagus sekian persen, rusak sekian persen, sekunder juga begitu, tersier juga begitu," kata dia di kantornya, Jumat (19/2/2016) malam.
Pemerintah ke depannya akan kembali membuat data yang sesuai dengan pengurutan satu persatu di masing-masing daerah, agar tidak terjadi ketimpangan data.
"Kita harus membuat kembali, kita masih tunggu datanya di urut dulu. Ini akan beda kalau misalnya 40% di sini rusak tapi beda dengan 50% di sini rusak, itu enggak sama berarti yang rusak lebih banyak," jelasnya.
Darmin menambahkan, tugas Kementerian PU yang bakal mengurutkan data tersebut dengan pendekatan-pendekatan yang sudah mereka siapkan.
"Dengan sistem pendekatan seperti, satu saluran mulai dari bendungan sampai ke sawah itu berapa yang benar-benar jalan dan baik, berapa yang rusak di satu titik, berapa yang rusaknya di dua titik dan seterusnya, kita tunggu data mereka," pungkas dia.
"Jadi, yang menarik itu karena untuk pertama kali kita coba jejer mulai dari hulu sampai hilir sampai di sawah. Ternyata masalah data masih harus dipertajam supaya bisa diketahui, irigasi primer yang bagus sekian persen, rusak sekian persen, sekunder juga begitu, tersier juga begitu," kata dia di kantornya, Jumat (19/2/2016) malam.
Pemerintah ke depannya akan kembali membuat data yang sesuai dengan pengurutan satu persatu di masing-masing daerah, agar tidak terjadi ketimpangan data.
"Kita harus membuat kembali, kita masih tunggu datanya di urut dulu. Ini akan beda kalau misalnya 40% di sini rusak tapi beda dengan 50% di sini rusak, itu enggak sama berarti yang rusak lebih banyak," jelasnya.
Darmin menambahkan, tugas Kementerian PU yang bakal mengurutkan data tersebut dengan pendekatan-pendekatan yang sudah mereka siapkan.
"Dengan sistem pendekatan seperti, satu saluran mulai dari bendungan sampai ke sawah itu berapa yang benar-benar jalan dan baik, berapa yang rusak di satu titik, berapa yang rusaknya di dua titik dan seterusnya, kita tunggu data mereka," pungkas dia.
(izz)