Garuda Indonesia Dapat Kucuran Kredit Modal Rp4,7 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indoensia Tbk (BRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) sepakat menyalurkan fasilitas kredit modal kerja kepada Garuda Indonesia dengan nilai plafon mencapai Rp4,7 triliun.
Rincian kredit yang disalurkan tiga bank pelat merah tersebut terdiri dari fasilitas kredit modal kerja senilai Rp1 triliun dari Bank Mandiri, sebesar USD100 juta dari BNI, dan sebesar Rp2 triliun dan USD 30 juta dari Bank BRI. Adapun masa tenor dari fasilitas kredit modal kerja tersebut adalah selama 1 tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan, pemberian fasilitas kredit modal kerja tersebut akan dilakukan dalam bentuk Kredit Modal Kerja Impor (“KMKI”), Penangguhan Jaminan Impor (“PJI”) dalam bentuk Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”), Letter of Credit (“LC”), Sight/Usance/ Usance Payable at Sight (“UPAS”) hingga Standby Letter of Credit (“SBLC”).
"Kerjasama ini merupakan dukungan sangat strategis, harapannya kerjasama ini dapat memberikan benefit bagi kedua belah pihak," kata Arif disela sela peluncuran debit co-brand dan acara penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) fasilitas kredit modal kerja antara Garuda Indonesia dengan 3 Bank BUMN di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Lanjut dua penandatanganan kerjasama fasilitas kredit tersebut juga dilakukan Garuda indonesia dalam rangka ekspansi jaringan penerbangan, pengembangan basis operasional armada, manajemen pembiayaan bahan bakar hingga maintenance armada.
Dengan adanya kerjasama fasilitas kredit perbankan oleh mitra Bank BUMN, imbuh dia, perseroan akan meningkatkan dan memperluas kerjasama di berbagai bidang, khususnya yang terkait dengan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dalam rangka mewujudkan sinergi BUMN yang saling menguntungkan antar sesama BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut hadir menyambut baik dilaksanakan sinergi BUMN antara Garuda Indonesia, BNI, dan Bank Mandiri. Sinergi BUMN tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat terbaik untuk BUMN dan negara.
“Sinergi yang telah dijalin kami harapkan dapat terus dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan daya saing khsususnya melalui keunggulan produk dan layanan yang dimiliki masing-masing BUMN," ungkap Rini.
Rincian kredit yang disalurkan tiga bank pelat merah tersebut terdiri dari fasilitas kredit modal kerja senilai Rp1 triliun dari Bank Mandiri, sebesar USD100 juta dari BNI, dan sebesar Rp2 triliun dan USD 30 juta dari Bank BRI. Adapun masa tenor dari fasilitas kredit modal kerja tersebut adalah selama 1 tahun.
Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan, pemberian fasilitas kredit modal kerja tersebut akan dilakukan dalam bentuk Kredit Modal Kerja Impor (“KMKI”), Penangguhan Jaminan Impor (“PJI”) dalam bentuk Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (“SKBDN”), Letter of Credit (“LC”), Sight/Usance/ Usance Payable at Sight (“UPAS”) hingga Standby Letter of Credit (“SBLC”).
"Kerjasama ini merupakan dukungan sangat strategis, harapannya kerjasama ini dapat memberikan benefit bagi kedua belah pihak," kata Arif disela sela peluncuran debit co-brand dan acara penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) fasilitas kredit modal kerja antara Garuda Indonesia dengan 3 Bank BUMN di Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Lanjut dua penandatanganan kerjasama fasilitas kredit tersebut juga dilakukan Garuda indonesia dalam rangka ekspansi jaringan penerbangan, pengembangan basis operasional armada, manajemen pembiayaan bahan bakar hingga maintenance armada.
Dengan adanya kerjasama fasilitas kredit perbankan oleh mitra Bank BUMN, imbuh dia, perseroan akan meningkatkan dan memperluas kerjasama di berbagai bidang, khususnya yang terkait dengan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran dalam rangka mewujudkan sinergi BUMN yang saling menguntungkan antar sesama BUMN.
Menteri BUMN Rini Soemarno yang turut hadir menyambut baik dilaksanakan sinergi BUMN antara Garuda Indonesia, BNI, dan Bank Mandiri. Sinergi BUMN tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat terbaik untuk BUMN dan negara.
“Sinergi yang telah dijalin kami harapkan dapat terus dikembangkan sehingga dapat mendukung peningkatan daya saing khsususnya melalui keunggulan produk dan layanan yang dimiliki masing-masing BUMN," ungkap Rini.
(akr)