Sanggupkah Garuda Indonesia Selamat, Ini Kata Dirutnya!

Senin, 21 Juni 2021 - 18:42 WIB
loading...
Sanggupkah Garuda Indonesia...
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Manajamen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) optimistis bahwa bisa menyelamatkan maskapai plat merah tersebut dari kebangkrutan. Adapun opsi yang akan dipilih adalah restrukturisasi melalui PKPU atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.

"Masih sanggupkah kita menyelamatkan Garuda? masih dan harus. dan pilihan yang tadi kita ambil adalah lebih ke opsi kedua dan ketiga, opsi kedua dan ketiga adalah restrukturisasi, karena utang ini ga mungkin harus ditanggung pemerintah semua. Utang ini utang masa lalu juga, saya ga mau liat ke belakang segala macem," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (21/6/2021).



Irfan menambahkan, pemilihan opsi restrukturisasi melalui PKPU menurutnya adalah opsi yang paling rasional, dimana hitung-hitungan telah dilakukan oleh Garuda Indonesia dan sampai saat ini makin mendekati keyakinan untuk dieksekusi. "Kalau kita eksekusi ini dengan baik kita akan bisa memperoleh hasil negosiasi dengan para kreditur-kreditur yang ada hari ini sampai Rp70 triliun, termasuk di dalamnya kreditur BUMN yang tentu saja buat mereka tidak mudah proposal apa pun," ucapnya.

Irfan menjelaskan, begitu opsi restrukturisasi melalui PKPU dipilih, maka dalam waktu 270 hari harus ada kesepakatan antara debitur dan kreditur mengenai restrukturisasi utang. "Ketika tidak ada kesepakatan antara debitur dengan kreditur maka otomatis terpailit kan. Ada risiko selalu untuk bisa jadi pailit ketika masuk ke PKPU," kata dia.

Untuk masuk ke tahapan PKPU, Irfan menyebut bahwa harus ada keyakinan dan kepastian mengenai negosiasi terhadap persoalan utang-piutang yang dimiliki Garuda Indonesia. Oleh sebab itu, ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh Garuda Indonesia. Pertama, Garuda Indonesia harus mempunyai plan yang solid, karena kalau restrukturisasi selesai disepakati oleh para kreditur maka Garuda harus meyakinkan kreditur bahwa ketika kreditur telah mengorbankan tagihannya maka Garuda akan berkelanjutan untuk waktu yang panjang.



Kedua, Garuda Indonesia harus memiliki proposal kepada para kreditur, dimana salah satu poinnya berakitan dengan debt to equity. Hal ini bisa menjadi sebuah penawaran tapi harus menunggu persetujuan pemegang saham karena saham yang dimiliki pemegang saham pasti akan terdelusi begitu adanya debt to equity.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Garuda dan Citilink...
Garuda dan Citilink Turunkan Harga Tiket Pesawat 14%, Catat Tanggal Berlakunya
Revenue Naik Tahun Lalu,...
Revenue Naik Tahun Lalu, Ini Strategi dan Fokus GDPS di 2025
Garuda Indonesia Masuk...
Garuda Indonesia Masuk 25 Maskapai Terbaik di Dunia Tahun 2025
Gelar Travel Fair 2025,...
Gelar Travel Fair 2025, Garuda Indonesia Tawarkan Beragam Promo Tiket Umrah
Catat Kinerja Positif,...
Catat Kinerja Positif, GDPS Siap Menghadapi Peluang dan Tantangan di 2025
Garuda Group Operasikan...
Garuda Group Operasikan 68 Penerbangan Tambahan saat Libur Isra Mikraj-Imlek
Siapkan Proyek Baru...
Siapkan Proyek Baru di 2025, The Pokemon Company Gandeng PSSI hingga Garuda Indonesia
Lion Air Resmi Jadi...
Lion Air Resmi Jadi Maskapai Haji 2025, Bersama Garuda Indonesia dan Saudi Airlines
Garuda Indonesia Group...
Garuda Indonesia Group Panen 77.552 Penumpang Saat Peak Season Nataru
Rekomendasi
Sahurun 2025 Jilid II...
Sahurun 2025 Jilid II - Charity Fun Race 5K Komitmen Vision+ pada Gaya Hidup Sehat dan Berbagi
Berangkatkan 400 Orang,...
Berangkatkan 400 Orang, Daihatsu Gelar Mudik Bareng
Sensasi Yoga Ditemani...
Sensasi Yoga Ditemani Lilin dan Cahaya Bulan di Park Hyatt Jakarta saat Earth Hour 2025
Berita Terkini
Februari 2025, Bank...
Februari 2025, Bank Mandiri Salurkan KUR Rp9,01 Triliun ke 77.500 UMKM
15 menit yang lalu
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
1 jam yang lalu
Tarif dan Ketentuan...
Tarif dan Ketentuan Baru Pajak BBM di Jakarta, Simak Penjelasannya
1 jam yang lalu
Travel Gelap Marak di...
Travel Gelap Marak di Musim Mudik, Waspadai Ciri dan Modusnya
2 jam yang lalu
Kemendag: Ekonomi Kreatif...
Kemendag: Ekonomi Kreatif Punya Potensi Besar untuk Ekspor
3 jam yang lalu
Wamen Todotua Tawarkan...
Wamen Todotua Tawarkan Investasi di Sektor Hilirisasi ke 40 Investor Australia
3 jam yang lalu
Infografis
Inggris Saat Ini Menghadapi...
Inggris Saat Ini Menghadapi Ancaman 800 Rudal Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved