Intip 5 Siasat Garuda Indonesia Saat Beban Utang Terus Membengkak

Kamis, 18 November 2021 - 22:42 WIB
loading...
Intip 5 Siasat Garuda Indonesia Saat Beban Utang Terus Membengkak
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menyusun sejumlah langkah strategis untuk mendukung kinerja operasionalnya usai terus merugi hingga September 2021. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menyusun sejumlah langkah strategis untuk mendukung kinerja operasionalnya. Upaya itu usai perusahaan mencatatkan kerugian berarti pada September 2021.

Dimana, hingga September 2021 emiten dengan kode saham GIAA itu mencatatkan total pendapatan sebesar USD 568 juta. Sementara, total biaya operasional mencapai USD 1,29 miliar.

"Garuda masih mencatatkan kerugian operasional yang disebabkan oleh struktur biaya perseroan yang sebagian besar bersifat tetap (fixed), yang tidak sebanding dengan penurunan signifikan atas revenue perseroan imbas pandemi Covid-19," ujar Direktur Utama atau Dirut Garuda Indonesia , Irfan Setiaputra seperti dikutip Kamis (18/11/2021).



Seperti diketahui emiten maskapai pelat merah dengan kode saham GIAA itu saat ini menanggung beban keuangan yang tercatat terus merugi. Di lain sisi, perusahaan juga harus menanggung utang dengan nilai jumbo yakni Rp 139 triliun.

Adapun lima strategi utama Garuda Indonesia untuk mendukung kegiatan operasionalnya di antaranya, Pertama, mengoptimalkan route network Perseroan dengan mengoperasikan rute-rute yang mengkontribusikan keuntungan, dengan fokus awal adalah rute-rute domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu dengan tujuan pengangkutan kargo.



Kedua, menyesuaikan jumlah pesawat Perseroan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jenis dan atau tipe pesawat untuk mensimplifikasi operasional serta mendorong efisiensi biaya. Ketiga, melakukan negosiasi ulang kontrak sewa pesawat.

Keempat, meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional. Kelima, meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling dan ekspansi produk yang ditawarkan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2114 seconds (0.1#10.140)