Menperin Dorong Riset dan Industri Kereta Api Nasional
A
A
A
QINGDAO - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menyempatkan untuk menyambangi pabrik kereta dan pusat riset industri kereta api China, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Qingdao Sifang Co Ltd di Qingdao, tenggara Beijing, kemarin.
Kunjungan ini dilakukan di sela-sela waktu luang saat bertandang ke industri telematika dan ponsel pintar (Hisense) dan otomotif (SGMW-Wuling). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya mobilitas penumpang serta barang idealnya disokong pula oleh transportasi kereta api.
Untuk itu, pengembangan industri kereta api beserta industri penunjangnya mesti berbasis penguasaan teknologi dan aktivitas riset yang kontinue serta bervisi jangka panjang.
"Seiring pengembangan industri di luar Jawa, kawasan ekonomi terus tumbuh dan membutuhkan jaringan transportasi massal seperti kereta api. Kita harapkan, meningkatnya pembangunan jalur kereta api berimbas pada meningkatnya industri perkereta apian," kata Saleh dalam rilisnya, Minggu (6/3/2016).
Selain Jawa dan Sumatera, Indonesia bakal mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan (2.428 km) dan Sulawesi (1.772 km). Hal ini menjadi peluang bagi industri kereta api nasional, termasuk melalui kemitraan dengan perusahaan global.
Menperin mengatakan, kereta api membutuhkan banyak bahan baku dan komponen. Kebutuhan ini merupakan peluang bagi industri kereta api dalam negeri seperti PT INKA, industri baja, logam termasuk alumunium.
"Termasuk industri pengolahan hasil tambang seperti smelter nikel dan bauksit, dan produsen komponen untuk memasok ke industri kereta api," ujar dia.
Kunjungan ini dilakukan di sela-sela waktu luang saat bertandang ke industri telematika dan ponsel pintar (Hisense) dan otomotif (SGMW-Wuling). Menurutnya, pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya mobilitas penumpang serta barang idealnya disokong pula oleh transportasi kereta api.
Untuk itu, pengembangan industri kereta api beserta industri penunjangnya mesti berbasis penguasaan teknologi dan aktivitas riset yang kontinue serta bervisi jangka panjang.
"Seiring pengembangan industri di luar Jawa, kawasan ekonomi terus tumbuh dan membutuhkan jaringan transportasi massal seperti kereta api. Kita harapkan, meningkatnya pembangunan jalur kereta api berimbas pada meningkatnya industri perkereta apian," kata Saleh dalam rilisnya, Minggu (6/3/2016).
Selain Jawa dan Sumatera, Indonesia bakal mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan (2.428 km) dan Sulawesi (1.772 km). Hal ini menjadi peluang bagi industri kereta api nasional, termasuk melalui kemitraan dengan perusahaan global.
Menperin mengatakan, kereta api membutuhkan banyak bahan baku dan komponen. Kebutuhan ini merupakan peluang bagi industri kereta api dalam negeri seperti PT INKA, industri baja, logam termasuk alumunium.
"Termasuk industri pengolahan hasil tambang seperti smelter nikel dan bauksit, dan produsen komponen untuk memasok ke industri kereta api," ujar dia.
(izz)