Peternak Lokal Minta Aturan Segmentasi Pasar
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Peternakan Unggas Indonesia (PPUI) mendesak adanya segmentasi pasar demi memberikan perlindungan kepada peternak lokal. Pasalnya Sekretaris PPUI, Ashwin Pulungan menilai selama ini Undang-undang (UU) hanya memihak kepada peternak besar yang mengizinkan masuk ke sektor budidaya.
Padahal sebelumnya lanjut dia, yang boleh masuk ke pasar budidaya hanya peternak rakyat saja. "Undang-undang dan regulasi yang seperti ini akan menghancurkan peternak rakyat. Karena peternak besar menguasai pangsa pasar 85% pasar nasional," jelasnya di Jakarta, Senin (7/3/2016).
(Baca Juga: Perpres Jalan Keluar Kendalikan Fluktuasi Harga Ayam)
Dia menambahkan peternak besar dengan mudah mendominasi lantaran mempunyai briding farm, pabrik pakan, bisnis bahan baku jagung, prosesing lalu budidaya. "Terus pada usahanya tersebut itu mereka membuat PT-PT budidaya, itu sangat mengancam. Makanya kita ingin segmentasi mereka hanya ekspor dan pasar dalam negeri hanya untuk rakyat," sambungnya.
Diharapkan pemerintah dapat membuat UU yang berpihak kepada peternakan rakyat, agar peternakan ayam rakyat tidak habis dan tidak terancam oleh pengusaha-pengusaha besar. "Minimal diberi ruang saja, agar tidak tergilas dengan pengusaha besar. Kasihan mereka jika suatu saat dibabat habis sama perusahaan besar," tegasnya.
Sementara itu saat ini PPUI juga mengungkapkan, Indonesia sedang diterpa banjir pasokan ayam yang menyebabkan para peternak mandiri rugi miliaran rupiah. "Sampai akhirnya harga ayam hidup, jatuh di tingkat peternak," tandasnya.
Padahal sebelumnya lanjut dia, yang boleh masuk ke pasar budidaya hanya peternak rakyat saja. "Undang-undang dan regulasi yang seperti ini akan menghancurkan peternak rakyat. Karena peternak besar menguasai pangsa pasar 85% pasar nasional," jelasnya di Jakarta, Senin (7/3/2016).
(Baca Juga: Perpres Jalan Keluar Kendalikan Fluktuasi Harga Ayam)
Dia menambahkan peternak besar dengan mudah mendominasi lantaran mempunyai briding farm, pabrik pakan, bisnis bahan baku jagung, prosesing lalu budidaya. "Terus pada usahanya tersebut itu mereka membuat PT-PT budidaya, itu sangat mengancam. Makanya kita ingin segmentasi mereka hanya ekspor dan pasar dalam negeri hanya untuk rakyat," sambungnya.
Diharapkan pemerintah dapat membuat UU yang berpihak kepada peternakan rakyat, agar peternakan ayam rakyat tidak habis dan tidak terancam oleh pengusaha-pengusaha besar. "Minimal diberi ruang saja, agar tidak tergilas dengan pengusaha besar. Kasihan mereka jika suatu saat dibabat habis sama perusahaan besar," tegasnya.
Sementara itu saat ini PPUI juga mengungkapkan, Indonesia sedang diterpa banjir pasokan ayam yang menyebabkan para peternak mandiri rugi miliaran rupiah. "Sampai akhirnya harga ayam hidup, jatuh di tingkat peternak," tandasnya.
(akr)