IHSG Berpeluang Rebound Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Analis First Asia Capital David Sutyanto memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini akan bergerak variatif dengan peluang rebound terbatas.
Peluang tersebut, kata dia, setelah tiga hari perdagangan di awal pekan ini mengalami koreksi. IHSG diperkirakan bergerak pada support 4.770 dan resisten 4.820. "Saham sektoral yang sensitif interest rate berpeluang melanjutkan rebound," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
David mengatakan, pertemuan ECB tadi malam memutuskan bunga simpanan dipotong 10 bps menjadi minus 0,4%, tingkat bunga acuan diturunkan menjadi 0% dari 0,05% sebelumnya. ECB juga menambah alokasi dana stimulusnya (bond-buying program/QE) sebesar 20 miliar euro menjadi 80 miliar euro (USD88 miliar) setiap bulannya.
Sementara, Wall Street indeks DJIA ditutup turun tipis 5,23 poin setelah sempat koreksi 178 poin, tutup di level 16.995,13. Indeks S&P tutup flat di 1.989,57. Harga minyak melemah 0,89% di USD37,95/barel.
Tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham kemarin. IHSG sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif ditutup koreksi 17,839 poin (0,37%) di 4.793,203. Tekanan jual terutama melanda saham tambang, konsumsi, dan infrastruktur.
Meski demikian, koreksi IHSG berkurang di akhir sesi akibat rebound saham PT Astra International Tbk (ASII) dan aksi beli saham sektor jasa konstruksi dan perkebunan.
"Aksi ambil untung terutama dipicu oleh pemodal asing sebagaimana tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp546,60 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin menguat 0,80% di Rp13.052/USD," pungkasnya.
Peluang tersebut, kata dia, setelah tiga hari perdagangan di awal pekan ini mengalami koreksi. IHSG diperkirakan bergerak pada support 4.770 dan resisten 4.820. "Saham sektoral yang sensitif interest rate berpeluang melanjutkan rebound," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/3/2016).
David mengatakan, pertemuan ECB tadi malam memutuskan bunga simpanan dipotong 10 bps menjadi minus 0,4%, tingkat bunga acuan diturunkan menjadi 0% dari 0,05% sebelumnya. ECB juga menambah alokasi dana stimulusnya (bond-buying program/QE) sebesar 20 miliar euro menjadi 80 miliar euro (USD88 miliar) setiap bulannya.
Sementara, Wall Street indeks DJIA ditutup turun tipis 5,23 poin setelah sempat koreksi 178 poin, tutup di level 16.995,13. Indeks S&P tutup flat di 1.989,57. Harga minyak melemah 0,89% di USD37,95/barel.
Tekanan jual masih mendominasi perdagangan saham kemarin. IHSG sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif ditutup koreksi 17,839 poin (0,37%) di 4.793,203. Tekanan jual terutama melanda saham tambang, konsumsi, dan infrastruktur.
Meski demikian, koreksi IHSG berkurang di akhir sesi akibat rebound saham PT Astra International Tbk (ASII) dan aksi beli saham sektor jasa konstruksi dan perkebunan.
"Aksi ambil untung terutama dipicu oleh pemodal asing sebagaimana tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp546,60 miliar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin menguat 0,80% di Rp13.052/USD," pungkasnya.
(izz)