CORE: Realisasi Penerimaan Pajak Jauh dari Harapan
A
A
A
JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) memandang realisasi penerimaan pajak negara pada kuartal I/2016 jauh dari harapan karena hingga Februari 2016 baru 9%. Idealnya kuartal I menjadi kesempatan tancap gas penerimaan pajak.
"Kemungkinan besar angkanya jauh dari yang diharapkan. Realisasi pajak cenderung tinggi bulan awal, Februari baru dapat 9%, kurang Rp217,6 triliun sampai Maret," ujar ekonom CORE Akhmad Akbar Susamto di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Dia menjelaskan, tahun lalu realisasi penerimaan pajak pada awal tahun tercatat lebih tinggi sebesar 37,3%, sama halnya pada 2014 yang berada di angka 43,7%
"Tahun 2015 Januari sampai Maret 37,3%, tiga bulan kedua tambah 4%, pada kuartal III 12%, kuartal IV 30%; Pada 2014 lebih tinggi, dari Januari sampai Maret 43,7%; pada 2013 Januari sampai Maret 41,5%, sekarang justru baru 9%," katanya.
Menurut Akhmad, idealnya realisasi pajak pada kuartal I tiap tahunnya sebesar 30%-40% sehingga dapat mencapai target realisasi hingga akhir tahun.
"Jadi situasi sekarang kita sulit, realisasi pajak kita rendah harusnya I bisa 30%-40%. Realisasi pajak menurun, dari 99,44% pada 2011, pada 2008 justru 108% lebih kemudian 2011 sampai 2015 kita turun, sekarang kalau enggak hati-hati bisa turun lagi, entah targetnya ketinggian atau gimana," pungkasnya.
"Kemungkinan besar angkanya jauh dari yang diharapkan. Realisasi pajak cenderung tinggi bulan awal, Februari baru dapat 9%, kurang Rp217,6 triliun sampai Maret," ujar ekonom CORE Akhmad Akbar Susamto di Jakarta, Selasa (29/3/2016).
Dia menjelaskan, tahun lalu realisasi penerimaan pajak pada awal tahun tercatat lebih tinggi sebesar 37,3%, sama halnya pada 2014 yang berada di angka 43,7%
"Tahun 2015 Januari sampai Maret 37,3%, tiga bulan kedua tambah 4%, pada kuartal III 12%, kuartal IV 30%; Pada 2014 lebih tinggi, dari Januari sampai Maret 43,7%; pada 2013 Januari sampai Maret 41,5%, sekarang justru baru 9%," katanya.
Menurut Akhmad, idealnya realisasi pajak pada kuartal I tiap tahunnya sebesar 30%-40% sehingga dapat mencapai target realisasi hingga akhir tahun.
"Jadi situasi sekarang kita sulit, realisasi pajak kita rendah harusnya I bisa 30%-40%. Realisasi pajak menurun, dari 99,44% pada 2011, pada 2008 justru 108% lebih kemudian 2011 sampai 2015 kita turun, sekarang kalau enggak hati-hati bisa turun lagi, entah targetnya ketinggian atau gimana," pungkasnya.
(dmd)