Pemerintah Ngotot Akan Cabut Subsidi Solar
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan akan tetap melakukan pencabutan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Pencabutan subsidi solar rencananya akan diajukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.
(Baca: Harga BBM Premium Turun Jadi Rp6.450/Liter, Solar Rp5.150/Liter)
Dia mengatakan, saat ini pemerintah masih tetap memberlakukan subsidi tetap Rp1.000 per liter untuk solar. Harganya pun akan diturunkan per 1 April 2016 menjadi Rp5.150 per liter.
"Belum (cabut subsidi solar). Masih ada subsidi Rp1.000. Kan nanti lewat APBNP disepakati. APBNP kan masih Mei atau Juni," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Mantan Bos PT Pindad (Persero) ini beralasan, pencabutan subsidi solar tidak dilakukan terburu-buru karena untuk menjaga stabilitas harga jelang Lebaran. Sehingga, pencabutan subsidi solar harus memperhatikan situasi yang ada.
"Kan tadi mau menjaga stabilitas jelang Lebaran, jadi masyarakat yang paling bawah kita perhatikan. Iyalah, tapi kan implementasinya harus liat situasi di luar," tandas Sudirman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuksna untuk menurunkan harga baru BBM yang berlaku mulai 1 April 2016 mulai pukul 00.00 WIB:
Harga BBM wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali):
- Premium Rp7.050 jadi Rp6.550 per liter
- Solar Rp5.750 menjadi Rp5.250 per liter
Harga BBM nonJamali:
- Premium Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter
- Solar Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter
Sementara, harga harga minyak tanah (kerosen) masih tetap Rp2.500 per liter.
Baca:
Istana Klaim Harga BBM RI Lebih Murah dari Negara di Asia
BBM Turun, Jokowi Minta Menhub Turunkan Tarif Transportasi
(Baca: Harga BBM Premium Turun Jadi Rp6.450/Liter, Solar Rp5.150/Liter)
Dia mengatakan, saat ini pemerintah masih tetap memberlakukan subsidi tetap Rp1.000 per liter untuk solar. Harganya pun akan diturunkan per 1 April 2016 menjadi Rp5.150 per liter.
"Belum (cabut subsidi solar). Masih ada subsidi Rp1.000. Kan nanti lewat APBNP disepakati. APBNP kan masih Mei atau Juni," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Mantan Bos PT Pindad (Persero) ini beralasan, pencabutan subsidi solar tidak dilakukan terburu-buru karena untuk menjaga stabilitas harga jelang Lebaran. Sehingga, pencabutan subsidi solar harus memperhatikan situasi yang ada.
"Kan tadi mau menjaga stabilitas jelang Lebaran, jadi masyarakat yang paling bawah kita perhatikan. Iyalah, tapi kan implementasinya harus liat situasi di luar," tandas Sudirman.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akhirnya memutuksna untuk menurunkan harga baru BBM yang berlaku mulai 1 April 2016 mulai pukul 00.00 WIB:
Harga BBM wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali):
- Premium Rp7.050 jadi Rp6.550 per liter
- Solar Rp5.750 menjadi Rp5.250 per liter
Harga BBM nonJamali:
- Premium Rp6.950 menjadi Rp6.450 per liter
- Solar Rp5.650 menjadi Rp5.150 per liter
Sementara, harga harga minyak tanah (kerosen) masih tetap Rp2.500 per liter.
Baca:
Istana Klaim Harga BBM RI Lebih Murah dari Negara di Asia
BBM Turun, Jokowi Minta Menhub Turunkan Tarif Transportasi
(izz)