DPR Usul Sistem Pemberian Subsidi BBM Diubah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Realokasi penyaluran subsidi bahan bakar minyak alias BBM jenis Pertalite (RON 90) dengan metode terbuka menjadi subsidi tertutup dinilai lebih bijak. Menurut Wakil Ketua Komisi VII DPR RI , Maman Abdurrahman menerangkan, ini merupakan solusi yang lebih baik untuk jangka panjang ketimbang mencabut subsidi seluruhnya.
“Jadi saya itu suka dengar yang mengatakan subsidi cabut saja, itu salah total. Saya tegaskan bahwa realokasi dari subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup lebih bijak, supaya subsidi kita tepat sasaran. Kenyataannya kan tidak,” kata Maman dalam Polemik Spesial MNC Trijaya: Pembatasan penggunaan bbm subsidi, untuk siapa?, Selasa (27/9/2022).
Dia menuturkan, bahwa untuk menekan masalah konsumsi BBM subsidi ini, diperlukan campur tangan pemerintah untuk merevisi perpres agar subsidi dilakukan secara tertutup.
“Pemerintah harus segera mendorong percepatan metode subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup. Apa itu subsidi tertutup? Itu kembali ke definisi, dimana orang yang tidak mampu diberikan pemerintah bantuan supaya memiliki daya beli terhadap komunitas barang.” tuturnya.
Maman memberikan contoh, misalnya masyarakat menengah ke bawah diberikan langsung akses pemerintah kepada BBM subsidi, sehingga masyarakat menengah ke atas harus menggunakan BBM non-subsidi.
Namun ia menuturkan percepatan ini memiliki tantangan besar, yaitu pada data-data orang miskin yang dimiliki pemerintah. Karena data tersebut harus aktual dan akurat agar bantuan dapat tepat sasaran.
“Pertanyaannya kan data-data orang miskin itu sudah tepat atau belum, itu yang sekarang kita sasar. Proses transisi ke sana kita (Komisi VII) turut hadir. Kita segera pembenahan data orang miskin supaya kita bisa langsung beri subsidi tertutup,” ucapnya.
“Jadi saya itu suka dengar yang mengatakan subsidi cabut saja, itu salah total. Saya tegaskan bahwa realokasi dari subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup lebih bijak, supaya subsidi kita tepat sasaran. Kenyataannya kan tidak,” kata Maman dalam Polemik Spesial MNC Trijaya: Pembatasan penggunaan bbm subsidi, untuk siapa?, Selasa (27/9/2022).
Dia menuturkan, bahwa untuk menekan masalah konsumsi BBM subsidi ini, diperlukan campur tangan pemerintah untuk merevisi perpres agar subsidi dilakukan secara tertutup.
“Pemerintah harus segera mendorong percepatan metode subsidi terbuka menjadi subsidi tertutup. Apa itu subsidi tertutup? Itu kembali ke definisi, dimana orang yang tidak mampu diberikan pemerintah bantuan supaya memiliki daya beli terhadap komunitas barang.” tuturnya.
Maman memberikan contoh, misalnya masyarakat menengah ke bawah diberikan langsung akses pemerintah kepada BBM subsidi, sehingga masyarakat menengah ke atas harus menggunakan BBM non-subsidi.
Baca Juga
Namun ia menuturkan percepatan ini memiliki tantangan besar, yaitu pada data-data orang miskin yang dimiliki pemerintah. Karena data tersebut harus aktual dan akurat agar bantuan dapat tepat sasaran.
“Pertanyaannya kan data-data orang miskin itu sudah tepat atau belum, itu yang sekarang kita sasar. Proses transisi ke sana kita (Komisi VII) turut hadir. Kita segera pembenahan data orang miskin supaya kita bisa langsung beri subsidi tertutup,” ucapnya.
(akr)