BI Minta Inflasi Tahun Ini Dijaga di Bawah 4,5%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta pemerintah untuk tetap menjaga inflasi nasional tahun ini tetap berada di bawah 4,5%. Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara menerangkan pemerintah harus tetap waspada mengingat jika dihitung secara year on year (yoy) inflasi sudah berada pada level 4,45% dan inflasi Maret 2016 tercatat 0,19%.
"Inflasi Maret kan lebih tinggi month on month (MoM) nya dibanding Februari, jadi waktu Februari kan deflasi kemudian Maret ini 0,19%, berarti secara year on year 4,45%. Masih dalam rangenya BI, range BI kan antara 3%-5%. Tapi memang akan lebih baik kalau kita bisa menjaga inflasi dibawah 4,5%," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
(Baca Juga: BPS Catat Inflasi Maret 0,19%)
Karena pemerintah dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 juga menargetkan inflasi pada level 4,7%, dia menerangkan jika inflasi bisa ditekan sampai di bawah 4,5% maka akan lebih baik. Terlebih menurutnya, besaran inflasi akan sangat berpengaruh terhadap penentuan suku bunga deposito (dana).
"Kalau kita ingin bicara tentang suku bunga karena salah satu faktor yang menentukan suku bunga dana itu adalah inflasi, karena suku bunga dana itu pasti di atas inflasi. Jadi kalau mau suku bunga dana turun inflasinya harus turun," imbuh dia.
Tak hanya itu, sambung Mirza, penurunan suku bunga kredit juga akan dipengaruhi tingkat inflasi nasional. Meskipun, selain itu juga penurunanya dipengaruhi ketersediaan likuiditas, over head cost perbankan, dan kredit bermasalah.
"Jadi kalau saya ditanya inflasi Maret sepeti apa? Inflasi maret ada kenaikan dari bulan Februari, angkanya sudah mendekati 4,5%, yakni sudah 4,45% akan baik kalau sampai akhir tahun bisa kita jaga di bawah 4,5%," tandasnya.
"Inflasi Maret kan lebih tinggi month on month (MoM) nya dibanding Februari, jadi waktu Februari kan deflasi kemudian Maret ini 0,19%, berarti secara year on year 4,45%. Masih dalam rangenya BI, range BI kan antara 3%-5%. Tapi memang akan lebih baik kalau kita bisa menjaga inflasi dibawah 4,5%," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
(Baca Juga: BPS Catat Inflasi Maret 0,19%)
Karena pemerintah dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016 juga menargetkan inflasi pada level 4,7%, dia menerangkan jika inflasi bisa ditekan sampai di bawah 4,5% maka akan lebih baik. Terlebih menurutnya, besaran inflasi akan sangat berpengaruh terhadap penentuan suku bunga deposito (dana).
"Kalau kita ingin bicara tentang suku bunga karena salah satu faktor yang menentukan suku bunga dana itu adalah inflasi, karena suku bunga dana itu pasti di atas inflasi. Jadi kalau mau suku bunga dana turun inflasinya harus turun," imbuh dia.
Tak hanya itu, sambung Mirza, penurunan suku bunga kredit juga akan dipengaruhi tingkat inflasi nasional. Meskipun, selain itu juga penurunanya dipengaruhi ketersediaan likuiditas, over head cost perbankan, dan kredit bermasalah.
"Jadi kalau saya ditanya inflasi Maret sepeti apa? Inflasi maret ada kenaikan dari bulan Februari, angkanya sudah mendekati 4,5%, yakni sudah 4,45% akan baik kalau sampai akhir tahun bisa kita jaga di bawah 4,5%," tandasnya.
(akr)