IHSG Ditutup Memerah, Bursa China Menguat Sendirian
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir melemah 2,19 poin atau 0,05% ke level 4.843,19 seiring ambruknya mayoritas bursa saham Asia. Tercatat hanya bursa saham China yang menguat sendiri ketika beberapa saham utama Asia justru merosot.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air turun sebesar 5,62 poin atau 0,12% ke level 4.839,75 dan pada sesi I IHSG masih di zona merah dengan kehilangan 10,08 poin atau 0,21% ke level 4.835,29. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup terapresiasi 28,72 poin atau 0,60% ke level 4.845,37.
Dilansir Reuters, Jumat (1/4/2016) bursa Asia tercatat melemah hari ini meskipun lebih baik dari yang diharapkan survey manufaktur China, ketika para pelaku pasar menanti data nonfarm payrolls AS. "Perhatian utama pasar sepertinya tampak pada data tenaga kerja AS. Namun kekhawatiran lebih besar terkait dengan ekuitas AS," ucap Market Analyst IG, Angus Nicholson.
Adapun indeks Nikkei 225 Jepang menutup akhir pekan melemah 3,55% atau 594,51 poin ke level 16.164,16. Survey menyatakan bisnis manufaktur Jepang masih akan melemah dalam kuartal kedua mendatang setelah hampir selama tiga tahun berada dalam titik terendah.
Pelemahan juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan yang ditutup lebih rendah 1,12% atau 22,28 poin ke level 1.973,57. Hal ini terimbas data ekspor impor yang dirilis Maret, tercatat menurun 8,2% dan 13,8% untuk masing-masing. Indeks Hang Seng juga menyusut 277,78 poin atau 1,34% ke posisi 20.498,92 diikuti pelemahan indeks Straits Times sebesar 22,41 poin atau 0,79% ke level 2.818,49.
Sementara itu indeks Shanghai justru menguat sendirian atau naik 5,61 poin atau 0,19% ke level 3.009,53. Sektor saham Tanah Air tercatat bergerak variatif ketika sektor aneka industri melesat naik 0.86%. Sektor dengan pelemahan terdalam yakni sektor pertanian yang merosot 1,80%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,68 triliun dengan 4,43 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp475,4 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,86 triliun dan aksi beli Rp2,86 triliun. Tercatat 140 saham menguat, 171 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) meningkat Rp125 menjadi Rp4.925, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) naik Rp100 menjadi Rp2.070 dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) menguat Rp80 menjadi Rp1.700.
Saham-saham yang menurun di antaranya PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) menyusut Rp125 menjadi Rp3.425, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) melemah Rp120 menjadi Rp1.355 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp100 menjadi Rp5.100.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi bursa saham Tanah Air turun sebesar 5,62 poin atau 0,12% ke level 4.839,75 dan pada sesi I IHSG masih di zona merah dengan kehilangan 10,08 poin atau 0,21% ke level 4.835,29. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup terapresiasi 28,72 poin atau 0,60% ke level 4.845,37.
Dilansir Reuters, Jumat (1/4/2016) bursa Asia tercatat melemah hari ini meskipun lebih baik dari yang diharapkan survey manufaktur China, ketika para pelaku pasar menanti data nonfarm payrolls AS. "Perhatian utama pasar sepertinya tampak pada data tenaga kerja AS. Namun kekhawatiran lebih besar terkait dengan ekuitas AS," ucap Market Analyst IG, Angus Nicholson.
Adapun indeks Nikkei 225 Jepang menutup akhir pekan melemah 3,55% atau 594,51 poin ke level 16.164,16. Survey menyatakan bisnis manufaktur Jepang masih akan melemah dalam kuartal kedua mendatang setelah hampir selama tiga tahun berada dalam titik terendah.
Pelemahan juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan yang ditutup lebih rendah 1,12% atau 22,28 poin ke level 1.973,57. Hal ini terimbas data ekspor impor yang dirilis Maret, tercatat menurun 8,2% dan 13,8% untuk masing-masing. Indeks Hang Seng juga menyusut 277,78 poin atau 1,34% ke posisi 20.498,92 diikuti pelemahan indeks Straits Times sebesar 22,41 poin atau 0,79% ke level 2.818,49.
Sementara itu indeks Shanghai justru menguat sendirian atau naik 5,61 poin atau 0,19% ke level 3.009,53. Sektor saham Tanah Air tercatat bergerak variatif ketika sektor aneka industri melesat naik 0.86%. Sektor dengan pelemahan terdalam yakni sektor pertanian yang merosot 1,80%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,68 triliun dengan 4,43 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp475,4 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,86 triliun dan aksi beli Rp2,86 triliun. Tercatat 140 saham menguat, 171 saham melemah dan 93 saham stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) meningkat Rp125 menjadi Rp4.925, PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) naik Rp100 menjadi Rp2.070 dan PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) menguat Rp80 menjadi Rp1.700.
Saham-saham yang menurun di antaranya PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) menyusut Rp125 menjadi Rp3.425, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) melemah Rp120 menjadi Rp1.355 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp100 menjadi Rp5.100.
(akr)