Intiland Berhasil Bukukan Pendapatan Rp2,2 Triliun

Jum'at, 01 April 2016 - 21:29 WIB
Intiland Berhasil Bukukan Pendapatan Rp2,2 Triliun
Intiland Berhasil Bukukan Pendapatan Rp2,2 Triliun
A A A
JAKARTA - Pengembang properti PT Intiland Development Tbk (DILD) berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp2,2 triliun, atau meningkat 20,4% dari pencapaian 2014 sebesar Rp1,83 triliun.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengungkapkan, naiknya nilai pendapatan didorong oleh pengakuan pendapatan seiring penyelesaian pembangunan proyek-proyek skala besar dan jangka panjang perseroan.

"Pengakuan penjualan proyek kondominium 1Park Avenue, South Quarter, dan Serenia Hills berkontribusi besar pada naiknya pendapatan usaha," kata dia dalam rilisnya, Jumat (1/4/2016).

Ditinjau dari segmentasi pengembangannya, proyek-proyek mixed-use and high rise masih menjadi
kontributor pendapatan usaha terbesar mencapai Rp1,08 triliun atau 49% dari keseluruhan.

Segmen pengembangan kawasan perumahan menyumbang kontribusi Rp701 miliar atau 32%. Segmen pengembangan kawasan industri mencatatkan kontribusi pendapatan sebesar Rp192,3 miliar atau 8,7%.

Sedangkan segmen properti investasi yang antara lain berasal dari penyewaan gedung perkantoran, pergudangan, golf dan sarana olahraga memberikan kontribusi sebesar Rp226,6 miliar
atau 10,3%.

Ditinjau berdasarkan tipe, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan
kontribusi sebesar Rp1,97 triliun atau 89,7% dari keseluruhan. Perseroan berkomitmen terus meningkatkan sektor pendapatan berkelanjutan, langkah ini akan memperkuat kinerja keuangan dan profitabilitas mendatang.

"Beroperasinya South Quarter memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan berkelanjutan mulai 2016," ujar Archied.

Meski industri properti nasional mengalami tekanan berat sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil
mempertahankan kinerja profitabilitas. Laba kotor tercatat sebesar Rp1,04 triliun atau relatif stabil dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp993 miliar.

Laba usaha tercatat Rp457 miliar dan laba bersih Rp401,5 miliar. Archied menjelaskan naiknya beban pokok penjualan dan beban penjualan menjadi sejumlah faktor yang menahan pertumbuhan laba.
Marketing sales perseroan menetapkan target marketing sales 2016 sebesar Rp2,5 triliun.

Langkah untuk merealisasikan target ini adalah fokus pada penjualan seluruh inventori proyek-proyek eksisting seiring peluncuran sejumlah proyek baru berkualitas dengan konsep pengembangan kuat baik di Jakarta maupun Surabaya.

Archied mengungkapkan sampai dengan akhir triwulan I 2016 perseroan berhasil meraih marketing
sales sekitar Rp702 miliar. Pencapaian ini setara dengan 28% dari target. "Proyek baru The Rosebay dan Graha Natura memberikan kontribusi signifikan pada marketing sales," kata dia.

Archied mengungkapkan, pencapaian ini merupakan keberhasilan perusahaan dalam mengeksekusi sejumlah strategi penjualan dan promosi dengan tepat. "Kami memperkuat pembangunan merek dengan konsep pengembangan yang kuat dan kualitas produk yang baik," kata Archied.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6160 seconds (0.1#10.140)