Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi Mengalami Pukulan

Sabtu, 02 April 2016 - 00:22 WIB
Kredit Modal Kerja dan...
Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi Mengalami Pukulan
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penurunan pertumbuhan kredit perbankan sepanjang Februari 2016, terutama terjadi pada Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Investasi. Dari laman BI, dilaporkan pertumbuhan KMK pada Februari 2016 hanya mencapai Rp1.825,9 triliun alias tumbuh 4,9% lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan, perlambatan KMK ini dipengaruhi oleh penyaluran kredit pada sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran. Hal sama juga terjadi pada Kredit Investasi. Di mana penyalurannya turun dari 13,8% menjadi 12,7%, terutama kredit konstruksi dan real estate. "Hal tersebut juga terjadi pada sektor pertambangan, penggalian, listrik, gas dan air bersih," ujarnya, Jumat (1/4/2016).

Pertumbuhan kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga mengalami perlambatan, yakni hanya Rp729 triliun atau tumbuh 10% lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya. "Berdasarkan skala usahanya, perlambatan kredit UMKM terjadi pada skala usaha kecil dan menengah," terang Tirta.

Sementara dari sisi suku bunga kredit mengalami penurunan. Pada Februari 2016, suku bunga kredit tercatat 12,79%, turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 12,83%. Untuk suku bunga simpanan berjangka 1, 6, dan 12 bulan tercatat masing-masing 7,32%, 8,43%, dan 8,40%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,51%, 8,50%, dan 8,43%.

Sedangkan pada suku bunga simpanan berjangka 3 dan 24 bulan, masing-masing tercatat sebesar 7,97% dan 9,10%, atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,90% dan 9,06%.

Menurunnya pertumbuhan kredit perbankan ini, telah memengaruhi perlambatan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2016 yang tumbuh 7,2% (yoy). Angka ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,7% (yoy).
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6118 seconds (0.1#10.140)