Pengusaha Minta RI Bangun Dermaga Internasional
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta pemerintah membangun dermaga berbasis internasional, yang mampu menampung kapal asing yang akan berlayar ke Indonesia. Hal ini seiring dengan langkah pemerintah untuk mengembangkan potensi pariwisata di Tanah Air.
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi langkah pemerintah yang akan mengembangkan 10 destinasi wisata baru di Indonesia. Namun, pemerintah juga sedianya jangan lupa untuk membangun infrastruktur menuju destinasi tersebut.
"Saya setuju sekali dengan pemerintah yang menyatakan kita akan membangun 10 destinasi baru. Itu sangat kita hargai. Tapi tolong dibangun infrastruktur menuju ke arah destinasi itu. Ibaratnya Indonesia itu gadis cantik, tapi enggak ada jalannya, engak ada penerangannya," kata dia dalam acara Pengukuhan dan Rapat Pengurus Lengkap Kadin di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Apalagi, lanjut dia, saat ini pariwisata merupakan penyumbang devisa nomor empat terbesar di Indonesia. Potensinya tidak akan pernah surut, bahkan cenderung selalu naik. "15-10 tahun ke depan bahkan bisa jadi penyumbang devisa nomor dua atau nomor satu terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Karena itu, pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata mutlak diperlukan jika ingin potensi pariwisata di Tanah Air dapat termanfaatkan dengan baik. Saat ini, Indonesia tidak memiliki satupun dermaga berbasis internasional yang menjadi salah satu penunjang pariwisata. Padahal, Indonesia juga mengklaim sebagai negara maritim.
"Kita negara kemaritiman, tapi Indonesia tidak punya satupun dermaga berbasis internasional untuk kapal asing. Dan itu baru akan dibangun di Banyuwangi. Di negara seperti Singapura saja ada empat. Di Thailand ada empat. Kita perlu bangun dermaga ini," pungkas Rosan.
Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani mengapresiasi langkah pemerintah yang akan mengembangkan 10 destinasi wisata baru di Indonesia. Namun, pemerintah juga sedianya jangan lupa untuk membangun infrastruktur menuju destinasi tersebut.
"Saya setuju sekali dengan pemerintah yang menyatakan kita akan membangun 10 destinasi baru. Itu sangat kita hargai. Tapi tolong dibangun infrastruktur menuju ke arah destinasi itu. Ibaratnya Indonesia itu gadis cantik, tapi enggak ada jalannya, engak ada penerangannya," kata dia dalam acara Pengukuhan dan Rapat Pengurus Lengkap Kadin di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Selasa (5/4/2016).
Apalagi, lanjut dia, saat ini pariwisata merupakan penyumbang devisa nomor empat terbesar di Indonesia. Potensinya tidak akan pernah surut, bahkan cenderung selalu naik. "15-10 tahun ke depan bahkan bisa jadi penyumbang devisa nomor dua atau nomor satu terbesar di Indonesia," imbuhnya.
Karena itu, pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata mutlak diperlukan jika ingin potensi pariwisata di Tanah Air dapat termanfaatkan dengan baik. Saat ini, Indonesia tidak memiliki satupun dermaga berbasis internasional yang menjadi salah satu penunjang pariwisata. Padahal, Indonesia juga mengklaim sebagai negara maritim.
"Kita negara kemaritiman, tapi Indonesia tidak punya satupun dermaga berbasis internasional untuk kapal asing. Dan itu baru akan dibangun di Banyuwangi. Di negara seperti Singapura saja ada empat. Di Thailand ada empat. Kita perlu bangun dermaga ini," pungkas Rosan.
(izz)