Bank Mandiri Yogyakarta Optimistis Penuhi Target KUR 2016

YOGYAKARTA - Bank Mandiri Yogyakarta sepanjang dua bulan pertama tahun 2016, berhasil menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp53 miliar. Pencapaian ini merupakan perkembangan yang bagus ditengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Adapun perincian KUR sepanjang dua bulan, komposisinya terdiri dari KUR mikro sebesar Rp17 miliar dan KUR retail Rp36 miliar. Jumlah rekening debitur hingga Februari 2016 mencapai 1.444 debitur. Terdiri atas 466 nasabah retail dan nasabah mikro mencapai 938 orang.

Sementara untuk sektornya, sektor mikro masih didominasi oleh usaha di bidang perdagangan. Dari 938 debitur KUR ada sekitar 839 nasabah yang begerak di bidang perdagangan. Selain di sektor perdagangan, 75 debitur menggeluti usaha jasa, dan 25 orang nasabah di industri pengolahan.

Mereka pun optimistis mampu mencapai target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp281,8 miliar. "Kami optimis tahun ini bisa kembali memenuhi target. Tahun lalu, kami berhasil menyalurkan KUR Rp 88,8 miliar dari target Rp 82 miliar,” ujar Vice President Director Bank Mandiri Yogyakarta, Atta Alva Wanggai, Selasa (5/4/2016).

Dan meski berbagai bank pelat merah lainnya juga menerapkan skema KUR yang sama, Atta Alva optimistis dengan strategi yang diterapkan pihaknya, serapan KUR Mandiri bisa mencapai target.

Sejak diluncurkan tahun 2007, KUR yang berhasil digelontorkan oleh Bank Mandiri Yogyakarta mencapai Rp 333,7 miliar, dengan menyasar sekitar 12.000 orang debitur. Saat ini nilai eksisting atau bagi debit dari sisa pokoknya KUR ada sekitar Rp 138,4 miliar.

Untuk penyerapan KUR, Kota Yogyakarta menduduki peringkat serapan teratas karena perdagangan di wilayah ini paling maju. Yaitu mencapai angka 51,3%. Kemudian disusul Sleman 27%, Bantul 13,1%, Kulon Progo mencapai 4.4% dan Gunungkidul sekitar 3,8%.