PT Pos Gaet Gerakan Nirlaba Cetak Dua Juta UKM Online
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang turut serta dalam program keroyokan pemerintah mengentaskan kemiskinan, bertajuk Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat yang baru diluncurkan kemarin di Terminal Agribisnis Desa Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Salah satu upayanya dengan menggandeng gerakan nirlaba bernama Nurbaya Initiative, untuk mencetak dua juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis online. Melalui kerja sama ini, Nurbaya Initiative dan PT Pos membangun platform e-commerce untuk dua juta UMKM di Indonesia dengan sistem belanja online di e-kiosk yang akan ditempatkan di 4.000 cabang PT Pos di seluruh Indonesia.
Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengemukakan, saat ini terdapat 55 juta UMKM di Indonesia, di mana hanya kurang dari 5% nya telah bertransformasi menuju sistem online. Karena itu, dengan kerja sama ini diharapkan dapat membawa dua juta UMKM bertransformasi menuju sistem online dalam empat tahun mendatang.
"Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UMKM Indonesia yang memberikan kontribusi 55% GDP kepada negara untuk masuk ke dalam ranah e-commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibanding transaksi konvensional," ujar dia dalam rilisnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, teknologi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk distribusi dan pemesanan produk. "Tantangannya tentu ada, bagaimana memberdayakan UMKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semuanya UMKM menggunakan teknologi," imbuhnya.
Kendati demikian, dia tetap optimistis kendala ini bisa dicari jalan keluarnya. "Si pelaku UMKM bisa dibantu oleh orang-orang terdekatnya. Misalnya, anak atau saudara yang mengoperasikan teknologi tersebut," ujar Rudiantara.
Menurutnya, kemajuan teknologi bukan hanya milik sebagian orang di sentra ekonomi urban, tetapi harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Apalagi, pemerintah saat ini terus berupaya agar UMKM tidak tergerus oleh produk impor yang membanjiri Tanah Air.
"Pemerintah sangat ingin memajukan UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA," pungkas Menkominfo.
Salah satu upayanya dengan menggandeng gerakan nirlaba bernama Nurbaya Initiative, untuk mencetak dua juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis online. Melalui kerja sama ini, Nurbaya Initiative dan PT Pos membangun platform e-commerce untuk dua juta UMKM di Indonesia dengan sistem belanja online di e-kiosk yang akan ditempatkan di 4.000 cabang PT Pos di seluruh Indonesia.
Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif mengemukakan, saat ini terdapat 55 juta UMKM di Indonesia, di mana hanya kurang dari 5% nya telah bertransformasi menuju sistem online. Karena itu, dengan kerja sama ini diharapkan dapat membawa dua juta UMKM bertransformasi menuju sistem online dalam empat tahun mendatang.
"Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UMKM Indonesia yang memberikan kontribusi 55% GDP kepada negara untuk masuk ke dalam ranah e-commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibanding transaksi konvensional," ujar dia dalam rilisnya kepada Sindonews di Jakarta, Selasa (12/4/2016).
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, teknologi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk distribusi dan pemesanan produk. "Tantangannya tentu ada, bagaimana memberdayakan UMKM untuk menggunakan teknologi. Karena belum semuanya UMKM menggunakan teknologi," imbuhnya.
Kendati demikian, dia tetap optimistis kendala ini bisa dicari jalan keluarnya. "Si pelaku UMKM bisa dibantu oleh orang-orang terdekatnya. Misalnya, anak atau saudara yang mengoperasikan teknologi tersebut," ujar Rudiantara.
Menurutnya, kemajuan teknologi bukan hanya milik sebagian orang di sentra ekonomi urban, tetapi harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh seluruh kalangan masyarakat. Apalagi, pemerintah saat ini terus berupaya agar UMKM tidak tergerus oleh produk impor yang membanjiri Tanah Air.
"Pemerintah sangat ingin memajukan UMKM Indonesia agar tidak mati di negeri sendiri akibat banjirnya produk-produk impor, apalagi dengan dibukanya pasar Indonesia akibat MEA," pungkas Menkominfo.
(izz)