BI 7-Day Repo Rate Bikin Bunga Kredit Lebih Kompetitif
Selasa, 19 April 2016 - 15:39 WIB
BI 7-Day Repo Rate Bikin Bunga Kredit Lebih Kompetitif
A
A
A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyatakan, beralihnya suku bunga acuan (BI rate) menjadi BI 7-Day Repo Rate akan membuat bunga perbankan lebih kompetitif.
"Sehingga dengan tingkat bunga lebih rendah, suku bunga kredit yang ditetapkan perbankan lebih kompetitif," ujar Analis Pefindo Hendro Utomo di Jakarta, Selasa (19/4/2016). (Baca: BI 7-Day Repo Rate Bisa Tingkatkan Kredit Perbankan)
Kendati demikian, Hendro menjelaskan, kebijakan penurunan suku bunga kredit akan kembali lagi kepada masing-masing bank di Tanah Air. Dia mengungkapkan, salah satu yang harus diperhatikan yaitu struktur pendanaan perbankan, karena jika bank dapat menekan biaya dana tentu suku bunga kredit bisa lebih kompetitif tanpa mengorbankan margin bunga yang besar.
"Industri perbankan masih dihadapi tantangan memperbaiki kinerja operasional. BOPO bank di Indonesia masih tinggi seiring NIM yang lebih tinggi dari negara-negara Asia Tenggara lainnya," katanya.
Sementara, lanjut dia, acuan BI 7-Day Repo Rate tersebut juga akan berpengaruh pada yield obligasi korporasi. Karena, tingkat bunganya akan dibandingkan dengan perbankan khususnya emiten yang menerbitkan sebagai alternatif pendanaan.
"Jika suku bunga bisa ditekan lebih rendah akan berdampak pada suku bunga obligasi korporasi. Meski selama ini masih lebih banyak ditentukan banchmarking instrumen obligasi pemerintah yang tenornya mirip obligasi korporasi," pungkas Hendro.
"Sehingga dengan tingkat bunga lebih rendah, suku bunga kredit yang ditetapkan perbankan lebih kompetitif," ujar Analis Pefindo Hendro Utomo di Jakarta, Selasa (19/4/2016). (Baca: BI 7-Day Repo Rate Bisa Tingkatkan Kredit Perbankan)
Kendati demikian, Hendro menjelaskan, kebijakan penurunan suku bunga kredit akan kembali lagi kepada masing-masing bank di Tanah Air. Dia mengungkapkan, salah satu yang harus diperhatikan yaitu struktur pendanaan perbankan, karena jika bank dapat menekan biaya dana tentu suku bunga kredit bisa lebih kompetitif tanpa mengorbankan margin bunga yang besar.
"Industri perbankan masih dihadapi tantangan memperbaiki kinerja operasional. BOPO bank di Indonesia masih tinggi seiring NIM yang lebih tinggi dari negara-negara Asia Tenggara lainnya," katanya.
Sementara, lanjut dia, acuan BI 7-Day Repo Rate tersebut juga akan berpengaruh pada yield obligasi korporasi. Karena, tingkat bunganya akan dibandingkan dengan perbankan khususnya emiten yang menerbitkan sebagai alternatif pendanaan.
"Jika suku bunga bisa ditekan lebih rendah akan berdampak pada suku bunga obligasi korporasi. Meski selama ini masih lebih banyak ditentukan banchmarking instrumen obligasi pemerintah yang tenornya mirip obligasi korporasi," pungkas Hendro.
(izz)
