Total E&P Tak Ikut Blok Mahakam jika Harga Minyak Lesu
A
A
A
JAKARTA - PT Total E&P Indonesie menyatakan kemungkinan tidak akan ikut mengelola Blok Mahakam bersama Inpex Corporation dan PT Pertamina jika harga minyak dunia masih lesu.
Vice President Of Human Resources Communication & General Service Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto mengatakan, sebelum mengelola Blok Mahakam perlu melihat keekonomian harga minyak untuk memutuskan gabung atau tidak.
"Dengan harga minyak sekarang, melihat ke depan perlu keekonomian lebih baik. Memang dengan harga dan kondisi sekarang butuh studi lebih lanjut melihat apakah kita bisa konfirmasi ikut ambil 15% atau tidak," ujarnya di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Menurutnya, jika harga minyak terus terperosok hingga berada di bawah USD50/barel maka tidak ekonomis bagi perusahaan untuk ikut mengelola Blok Mahakam. "Kalau prediksi harga minyak ke depan USD50/barel kurang ekonomis secara sepintas, maka dari itu kami masih butuh waktu studi dan konfirmasi keikutsertaan kami," tutur dia.
Lebih lanjut, Novi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan peninjauan terhadap lapangan-lapangan minyak ataupun gas yang ada di Blok Mahakam. "Karena lapangannya masih review juga. Setiap lapangan punya evolusi berbeda-beda, ada yang membaik, ada yang menurun," pungkasnya.
Baca Juga:
Total E&P Buka Seluruh Data Blok Mahakam ke Pertamina
Total E&P Galau Cuma Dapat 15% Saham di Blok Mahakam
Vice President Of Human Resources Communication & General Service Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto mengatakan, sebelum mengelola Blok Mahakam perlu melihat keekonomian harga minyak untuk memutuskan gabung atau tidak.
"Dengan harga minyak sekarang, melihat ke depan perlu keekonomian lebih baik. Memang dengan harga dan kondisi sekarang butuh studi lebih lanjut melihat apakah kita bisa konfirmasi ikut ambil 15% atau tidak," ujarnya di Jakarta, Senin (25/4/2016).
Menurutnya, jika harga minyak terus terperosok hingga berada di bawah USD50/barel maka tidak ekonomis bagi perusahaan untuk ikut mengelola Blok Mahakam. "Kalau prediksi harga minyak ke depan USD50/barel kurang ekonomis secara sepintas, maka dari itu kami masih butuh waktu studi dan konfirmasi keikutsertaan kami," tutur dia.
Lebih lanjut, Novi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan peninjauan terhadap lapangan-lapangan minyak ataupun gas yang ada di Blok Mahakam. "Karena lapangannya masih review juga. Setiap lapangan punya evolusi berbeda-beda, ada yang membaik, ada yang menurun," pungkasnya.
Baca Juga:
Total E&P Buka Seluruh Data Blok Mahakam ke Pertamina
Total E&P Galau Cuma Dapat 15% Saham di Blok Mahakam
(izz)