Indeks S&P dan Dow Jones Terdongkrak Sektor Energi
A
A
A
NEW YORK - Indeks S & P 500 terdongkrak naik pada perdagangan kemarin waktu setempat didukung oleh keuntungan dari sektor energi dan material. Meskipun data ekonomi tidak menunjukkan tren positif dan cenderung melemahkan dolar Amerika Serikat (USD) sehingga memberikan dukungan untuk harga minyak dan emas.
Dilansir Reuters, Rabu (27/4/2016) setelah penutupan indeks S & P 500 berjangka mendapatkan keuntungan ketika Nasdaq justru mengalami kerugian semakin besar setelah jatuh lebih dari 6,0% saat Apple melaporkan laba di bawah ekspektasi. Sebelumnya permintaan mobil di AS serta komputer tercatat merosot menyeret USD untuk sulit pulih.
Konsumen juga dilaporkan pesimis terkait outlook jangka pendek perekonomian dan menjadikan keyakinan konsumen menjadi rendah pada bulan April. Pejabat The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang menggelar pertemuan dua hari di Washington, D.C, diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang membuat suku bunga stabil.
Tercatat Indeks Dow Jones Industrial Average naik 13,08 poin atau 0,07% ke posisi 17.990,32, indeks S & P 500 menguat 3,91 poin atau 0,19% menjadi 2.091,7, serta Nasdaq Composite turun 7,48 poin atau 0,15% ke level 4.888,31.
Indeks S & P 500 sejak tengah pekan kemarin terlihat bergerak variatif terimbas pergerakan fluktuatif harga minyak yang jadi sentimen buat saham-saham di sektor energi.
Sementara Nasdaq terseret pelemahan saham Apple hampir 7,0% menjadi USD97,31 setelah penghasilan perusahaan ini jatuh di bawah ekspektasi dan prospek yang mengecewakan.
Saham turun 0,7 persen menjadi USD104,35 pada akhir sesi perdagangan. Di sisi lain saham twitter juga kehilangan lebih dari 10% pada akhir perdagangan setelah melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal pertama. Sekitar 6,5 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata selama 20 sesi terakhir sebesar 6,9 miliar lembar saham.
Dilansir Reuters, Rabu (27/4/2016) setelah penutupan indeks S & P 500 berjangka mendapatkan keuntungan ketika Nasdaq justru mengalami kerugian semakin besar setelah jatuh lebih dari 6,0% saat Apple melaporkan laba di bawah ekspektasi. Sebelumnya permintaan mobil di AS serta komputer tercatat merosot menyeret USD untuk sulit pulih.
Konsumen juga dilaporkan pesimis terkait outlook jangka pendek perekonomian dan menjadikan keyakinan konsumen menjadi rendah pada bulan April. Pejabat The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) yang menggelar pertemuan dua hari di Washington, D.C, diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang membuat suku bunga stabil.
Tercatat Indeks Dow Jones Industrial Average naik 13,08 poin atau 0,07% ke posisi 17.990,32, indeks S & P 500 menguat 3,91 poin atau 0,19% menjadi 2.091,7, serta Nasdaq Composite turun 7,48 poin atau 0,15% ke level 4.888,31.
Indeks S & P 500 sejak tengah pekan kemarin terlihat bergerak variatif terimbas pergerakan fluktuatif harga minyak yang jadi sentimen buat saham-saham di sektor energi.
Sementara Nasdaq terseret pelemahan saham Apple hampir 7,0% menjadi USD97,31 setelah penghasilan perusahaan ini jatuh di bawah ekspektasi dan prospek yang mengecewakan.
Saham turun 0,7 persen menjadi USD104,35 pada akhir sesi perdagangan. Di sisi lain saham twitter juga kehilangan lebih dari 10% pada akhir perdagangan setelah melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari perkiraan untuk kuartal pertama. Sekitar 6,5 miliar lembar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata selama 20 sesi terakhir sebesar 6,9 miliar lembar saham.
(akr)