BI: Fundamental Ekonomi Indonesia Membaik

Rabu, 27 April 2016 - 21:02 WIB
BI: Fundamental Ekonomi Indonesia Membaik
BI: Fundamental Ekonomi Indonesia Membaik
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprediksi tahun 2016 ini, fundamental ekonomi Indonesia kedepan akan semakin membaik dan lebih kokoh dengan stabilitas yang lebih baik.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, akselerasi fiskal di kuartal I diprediksi akan lebih tinggi, sementara di semester II stimulus fiskal terus terakselerasi, sektor swasta juga mulai bergerak ke arah perbaikan.

"Saat ini tanda-tandanya sudah ada walaupun belum kuat, semoga di semester dua membaik," kata Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, Rabu (27/4/2016).

Akan tetapi, lanjut Juda, ekonomi Indonesia masih memiliki tantangan pada tahun ini baik dari sisi global maupun domestik.

Dia menjelaskan, pelemahan global menjadi faktor pertama yang harus diwaspadai terutama dari keputusan IMF yang mengubah asumsi rencana pertumbuhan ekonomi global dari 3,4% menjadi 3,2%. "Dan ini, terutama karena memang pelemahan dari atau revisi berbagai negara termasuk emerging market dan Jepang," paparnya.

Faktor berikutnya yakni masih adanya ketidakpastian di China, baik dari pertumbuhan ekonomi ataupun pasar keuangannya. Faktor terakhir adalah penurunan harga komoditas tahun ini yang diperkirakan masih berlanjut.

(Baca: BI Ingatkan Indonesia soal Ekonomi Global)

"Tapi kami lihat sedikit membaik di akhir-akhir ini. sebelumnya kami perkirakan turun di tahun ini 10%-11% dan perkiraan terakhir 9%," ujar Juda.

Meski masih terdapat tantangan di global, kata Juda, Bank Indonesia akan terus memperkuat bauran kebijakan yang diarahkan kepada dua hal, diantaranya menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta memanfaatkan ruang kebijakan moneter dan makro prudensial secara hati hati.

Menurut dia, dengan adanya bauran kebijakan dimana BI mulai memberikan ruang pelonggaran dengan tetap berhati-hati, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi bisa membaik, baik dari stabilitas makro dan moneter ataupun dari sistem keuangan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7380 seconds (0.1#10.140)