Pemerintah Target Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9% di 2017
Kamis, 28 April 2016 - 18:22 WIB
Pemerintah Target Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,9% di 2017
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menyampaikan bahan pendahuluan untuk Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017 pada pertengahan bulan depan. Dalam pagu indikatif yang akan diajukan tersebut, pemerintah mengusulkan asumsi pertumbuhan ekonomi 2017 pada kisaran 5,5% sampai 5,9%.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menuturkan, penyampaian bahan pendahuluan untuk APBN 2017 sejatinya merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 17 tahun 2003. Pengajuannya RAPBN 2017 sendiri, sambung dia baru akan dilakukan pada Agustus 2016.
"Tentunya di dalam pembahasan nanti kita belum membicarakan angka detail dan penetapan APBN sendiri. Karena APBN baru diajukan nanti Agustus," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
(Baca Juga: OJK Sebut Ekonomi Indonesia Tak Cukup Hanya Tumbuh 6%)
Dalam pembicaraan awal tersebut, kata Bambang, pemerintah telah menetapkan beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang akan diajukan ke parlemen. Di antaranya, asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 5,5% sampai 5,9%, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada kisaran Rp13.650 sampai Rp13.900 per USD.
"Harga minyak USD35-USD45 per barel, lifting minyak 740 ribu sampai 760 ribu barel per hari (bph), lifting gas 1 juta sampai 1,1 juta bph," tandasnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menuturkan, penyampaian bahan pendahuluan untuk APBN 2017 sejatinya merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 17 tahun 2003. Pengajuannya RAPBN 2017 sendiri, sambung dia baru akan dilakukan pada Agustus 2016.
"Tentunya di dalam pembahasan nanti kita belum membicarakan angka detail dan penetapan APBN sendiri. Karena APBN baru diajukan nanti Agustus," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/4/2016).
(Baca Juga: OJK Sebut Ekonomi Indonesia Tak Cukup Hanya Tumbuh 6%)
Dalam pembicaraan awal tersebut, kata Bambang, pemerintah telah menetapkan beberapa asumsi dasar ekonomi makro yang akan diajukan ke parlemen. Di antaranya, asumsi pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 5,5% sampai 5,9%, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada kisaran Rp13.650 sampai Rp13.900 per USD.
"Harga minyak USD35-USD45 per barel, lifting minyak 740 ribu sampai 760 ribu barel per hari (bph), lifting gas 1 juta sampai 1,1 juta bph," tandasnya.
(akr)
