BRI Bukukan Laba Bersih Rp6,14 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk., (BRI) membukukan laba bersih pada kuartal I 2016 sebesar Rp6,14 triliun setelah taksiran pajak (bank only).
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan, raihan laba berasal dari meningkatnya total pendapatan BRI yang tumbuh sebesar 11,46% year on year (yoy) atau menjadi Rp25,75 triliun.
Interest Income atau pendapatan bunga menyumbang lebih dari 80% atas total pendapatan, tercatat mengalami kenaikan dari sebesar Rp20,08 triliun kuartal I 2015 menjadi Rp21,84 triliun kuartal I.
Sedangkan, kata dia, sumber pendapatan lainnya berasal darl pendapatan non bunga yang mencapai Rp3,91 triliun atau tumbuh sebesar 29,55% dari periode yang sama sebelumnya.
Sementara, di sisi lending, total penyaluran kredit sepanjang kuartal I 2016 yang dilakukan oleh perusahaan mencapai Rp561,11 triliun atau tumbuh 18,65% yoy.
"Dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis. Sementara itu, kualitas kredit BRI atau rasio non performing loan (NPL) netto berada di level 0,59% dan NPL gross di level 2,22% jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh regulator yakni 5%," katanya, Kamis (28/4/2016).
Asmawi menambahkan, total Dana Pihak Ketlga (DPK) yang berhasi dihimpun perusahaan mengalami peningkatan dari sebesar Rp587,73 triliun kuartal I 2015 menjadi Rp631,78 triliun kuartal I 2016.
Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan, raihan laba berasal dari meningkatnya total pendapatan BRI yang tumbuh sebesar 11,46% year on year (yoy) atau menjadi Rp25,75 triliun.
Interest Income atau pendapatan bunga menyumbang lebih dari 80% atas total pendapatan, tercatat mengalami kenaikan dari sebesar Rp20,08 triliun kuartal I 2015 menjadi Rp21,84 triliun kuartal I.
Sedangkan, kata dia, sumber pendapatan lainnya berasal darl pendapatan non bunga yang mencapai Rp3,91 triliun atau tumbuh sebesar 29,55% dari periode yang sama sebelumnya.
Sementara, di sisi lending, total penyaluran kredit sepanjang kuartal I 2016 yang dilakukan oleh perusahaan mencapai Rp561,11 triliun atau tumbuh 18,65% yoy.
"Dimana kenaikan penyaluran kredit terjadi di semua segmen bisnis. Sementara itu, kualitas kredit BRI atau rasio non performing loan (NPL) netto berada di level 0,59% dan NPL gross di level 2,22% jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh regulator yakni 5%," katanya, Kamis (28/4/2016).
Asmawi menambahkan, total Dana Pihak Ketlga (DPK) yang berhasi dihimpun perusahaan mengalami peningkatan dari sebesar Rp587,73 triliun kuartal I 2015 menjadi Rp631,78 triliun kuartal I 2016.
(ven)