Phapros Bagikan Dividen Rp31,5 Miliar
A
A
A
SEMARANG - Pertumbuhan ekonomi yang memburuk khususnya di bidang farmasi di tahun 2015 tidak membuat PT Phapros merugi. Anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) itu mampu membuktikan diri sebagai salah satu perusahaan farmasi nasional dengan kinerja terbaik.
Ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros di tahun 2015 yang sangat baik dengan membukukan penjualan Rp691 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sebesar Rp19,6% dengan laba bersih mencapai Rp63 miliar.
“Capaian ini menunjukkan bahwa Phapros berhasil beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan bisnis yang baru. Sebab saat ini, ditengah era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengutamakan penggunaan obat generik bermargin rendah, capaian kinerja kami tetap cemerlang,” kata Direktur Utama PT Phapros, Barokah Sri Utami, disela RUPS di Semarang, Kamis (28/4/2016).
Dengan capaian itu lanjut Sri, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2015, PT Phapros menyepakati pembagian dividen sebesar Rp31,5 miliar atau 50% dari laba bersih kepada semua pemegang saham.
Pertumbuhan kinerja PT Phapros lanjut Sri diyakini akan terus meningkat pada tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros hingga Maret 2016 yang telah melebihi realisasi pada periode tahun lalu sebesar 11,4%.
“Kami menargetkan hinga Juni nanti pada semester I tahun 2016, capaian kami melampaui omzet tahun 2009 dengan capaian Rp318 miliar. Kami optimistis jumlah itu bisa kami raih dalam waktu kurang dari enam bulan ke depan,” tegasnya.
Apalagi lanjut Sri, tahun ini pihaknya sudah memenangkan tender pengadaan obat untuk program BPJS Kesehatan (e-catalogue) yang diselenggarakan awal April lalu. Dalam lelang, Phapros berhasil memenangkan dua paket e-catalogue berupa obat generik dan obat nama dagang. Setidaknya, ada 36 obat generic dan dua obat nama dagang yang dimenangkan Phapros dengan nilai mencapai Rp271 miliar.
“Selain terus meningkatkan kinerja Phapros, kami juga akan pastikan suplai produk obat kami tetap baik dan terjaga dalam menyukseskan program BPJS Kesehatan,” pungkasnya.
Direktur Produksi PT Phapros, Syamsul Huda menambahkan, tahun 2016 Phapros menargetkan penjualan naik sebesar 14,5% dari tahun 2015. Pendapatan akhir diharapkan melebihi capaian tahun lalu dengan target Rp791,4 miliar.
“Untuk mencapai target tersebut, kami sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis diantaranya menyiapkan pengeluaran modal (capital expenditure) sebesar Rp126 miliar. Modal itu akan kami gunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pembangunan pabrik baru. Dengan berbagai rencana ekspansi, laba perusahaan ditargetkan tumbuh tipis dari Rp63 miliar di tahun 2015 menjadi Rp67 miliar tahun ini,” kata dia.
Ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros di tahun 2015 yang sangat baik dengan membukukan penjualan Rp691 miliar. Jumlah tersebut tumbuh sebesar Rp19,6% dengan laba bersih mencapai Rp63 miliar.
“Capaian ini menunjukkan bahwa Phapros berhasil beradaptasi sepenuhnya dengan lingkungan bisnis yang baru. Sebab saat ini, ditengah era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengutamakan penggunaan obat generik bermargin rendah, capaian kinerja kami tetap cemerlang,” kata Direktur Utama PT Phapros, Barokah Sri Utami, disela RUPS di Semarang, Kamis (28/4/2016).
Dengan capaian itu lanjut Sri, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2015, PT Phapros menyepakati pembagian dividen sebesar Rp31,5 miliar atau 50% dari laba bersih kepada semua pemegang saham.
Pertumbuhan kinerja PT Phapros lanjut Sri diyakini akan terus meningkat pada tahun ini. Hal ini dibuktikan dengan capaian kinerja PT Phapros hingga Maret 2016 yang telah melebihi realisasi pada periode tahun lalu sebesar 11,4%.
“Kami menargetkan hinga Juni nanti pada semester I tahun 2016, capaian kami melampaui omzet tahun 2009 dengan capaian Rp318 miliar. Kami optimistis jumlah itu bisa kami raih dalam waktu kurang dari enam bulan ke depan,” tegasnya.
Apalagi lanjut Sri, tahun ini pihaknya sudah memenangkan tender pengadaan obat untuk program BPJS Kesehatan (e-catalogue) yang diselenggarakan awal April lalu. Dalam lelang, Phapros berhasil memenangkan dua paket e-catalogue berupa obat generik dan obat nama dagang. Setidaknya, ada 36 obat generic dan dua obat nama dagang yang dimenangkan Phapros dengan nilai mencapai Rp271 miliar.
“Selain terus meningkatkan kinerja Phapros, kami juga akan pastikan suplai produk obat kami tetap baik dan terjaga dalam menyukseskan program BPJS Kesehatan,” pungkasnya.
Direktur Produksi PT Phapros, Syamsul Huda menambahkan, tahun 2016 Phapros menargetkan penjualan naik sebesar 14,5% dari tahun 2015. Pendapatan akhir diharapkan melebihi capaian tahun lalu dengan target Rp791,4 miliar.
“Untuk mencapai target tersebut, kami sudah menyiapkan beberapa strategi bisnis diantaranya menyiapkan pengeluaran modal (capital expenditure) sebesar Rp126 miliar. Modal itu akan kami gunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pembangunan pabrik baru. Dengan berbagai rencana ekspansi, laba perusahaan ditargetkan tumbuh tipis dari Rp63 miliar di tahun 2015 menjadi Rp67 miliar tahun ini,” kata dia.
(ven)