Perkuat Segmen Ritel, Bank Permata Lakukan Transformasi

Rabu, 04 Mei 2016 - 00:03 WIB
Perkuat Segmen Ritel,...
Perkuat Segmen Ritel, Bank Permata Lakukan Transformasi
A A A
JAKARTA - PT Bank Permata Tbk., (Bank Permata) optimistis segmen ritel tetap tumbuh pada paruh kedua tahun ini. Pada kuartal pertama, permintaan kredit masih mencatatkan pertumbuhan positif khususnya pada kredit segmen ritel.

Meski enggan menjelaskan angka secara spesifik, Direktur Ritel Banking Bank Permata, Bianto Surodjo mengatakan, kredit segmen ritel hingga April 2016 masih tumbuh sekitar 35% secara profit.

Menurutnya, momen Hari Raya Idul Fitri dan siklus permintaan kredit yang biasanya lebih tinggi di akhir tahun sebagai faktor pemicu permintaan kredit.

“Siklus kredit di awal tahun biasanya cenderung melambat tetapi di paruh kedua biasanya bagus. Sebab minat konsumsi bulan-bulan ini bagus apalagi tidak lama lagi ada momen puasa dan lebaran, biasanya mulai tumbuh,” kata Bianto usai acara launching Wealth Wisdom di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL/non performing loan) di segmen ritel juga tercatat berada pada rasio yang masih cukup aman.

Beberapa sektor diantaranya yakni KPR (kredit pemilikan rumah), KKB (kredit kendaraan bermotor), dan kartu kredit berada di level yang masih aman. “Ada beberapa yang masih di level sangat rendah di kisaran 1%,” sambung dia.

Untuk memperkuat segmen ritel banking, perseroan juga akan terus menambah jumlah ekspansi mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Bianto mengungkapkan setiap tahun ekspansi mesin ATM mereka berkisar 5%-10%.

Dan beberapa waktu lalu, Bank Permata melakukan transformasi pada mobile banking maupun internet banking melalui sistem Smart CX.

"Dengan adanya transformasi tersebut, nasabah akan lebih mudah menggunakan aplikasi mulai dari registrasi hingga menggunakan layanan transfer antar bank atau transaksi pembelian," tukasnya.

Adanya teknologi ini, tampilan mobile banking dari Bank Permata diyakini lebih user friendly sehingga pengguna baru tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi. Perseroan pun berharap layanan ini bisa mengerek fee based income yang diharapkan tumbuh 10%-15% dari total revenue.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5476 seconds (0.1#10.140)