Bangkok Bank Akuisisi Bank Permata Rp33,66 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bangkok Bank Public Company Limited (Bank) mengukuhkan posisinya sebagai diversified bank terkemuka di ASEAN dengan menyelesaikan akuisisi penting atas agregat 89,12% kepemilikan saham PT Astra International Tbk dan Standard Chartered PLC di PT Bank Permata Tbk (Permata), bank terbesar ke-12 di Indonesia berdasarkan total aset.
Transaksi dituntaskan hari ini dengan kesepakatan valuasi sebesar 1,63 kali lipat dari nilai buku Permata per tanggal 31 Maret 2020, atau sekitar Rp33,66 triliun (USD2.282 juta, atau 73.722 juta baht). Bank Permata, dengan aset sebesar Rp167,39 triliun (USD11.349 juta, 366.595 juta baht) memiliki 3,75 juta pelanggan dan 312 cabang di seluruh Indonesia, resmi menjadi investasi paling signifikan untuk Bangkok Bank.
Sebagai langkah selanjutnya, Bangkok Bank akan mengajukan permohonan kepada regulator keuangan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk meminta persetujuan melakukan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) untuk sisa 10,88% saham Permata. Cabang-cabang Bangkok Bank di Indonesia akan digabungkan dengan Permata di masa yang akan datang.
Menurut Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich, akuisisi Permata oleh Bangkok Bank adalah langkah strategis untuk pertumbuhan bank tersebut.
"Permata akan mengokohkan pijakan Bangkok Bank di dua perekonomian terbesar Asia Tenggara, memperkuat posisi kami sebagai bank ASEAN terkemuka. Kami akan mendukung Permata untuk mengembangkan bisnis ritel, usaha kecil dan menengah (UKM), serta korporasi," ujar Chartsiri dalam keterangan resminya, Rabu (20/5/2020).
Dia melanjutkan nasabah Bangkok Bank akan mendapatkan peningkatan akses untuk meraih peluang pertumbuhan di Indonesia. Kami juga berharap untuk terus memperluas kemitraan bisnis antara Permata dan Astra. "Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada otoritas keuangan Indonesia dan Thailand, OJK dan Bank of Thailand, serta pihak-pihak berwenang terkait lainnya karena telah menyetujui dan mendukung akuisisi ini," katanya.
Sambung dia, Bangkok Bank memiliki sejarah panjang di Indonesia setelah membuka cabang pertamanya di Jakarta pada tahun 1968. "Bangkok Bank telah hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan kami tetap memiliki kepercayaan tinggi terhadap perekonomian Indonesia yang tangguh dan prospek masa depan yang cerah," kata Chartsiri.
Menurutnya, selama masa-masa sulit ini, ketika negara-negara bergulat dengan pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya. "Kita akan berdiri teguh bersama Permata. Bersama-sama kita akan mendukung karyawan, nasabah, dan komunitas untuk membantu mereka mengatasi tantangan-tantangan tersebut," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan terima kasih atas dukungan seluruh pihak dalam penyelesaian transaksi Permata. "Kami melihat bahwa sektor jasa keuangan di Indonesia tetap positif dan akan melanjutkan fokus pada pertumbuhan bisnis keuangan ritel kami. Kami berharap Bangkok Bank dan Permata dapat terus meraih kesuksesan dan dapat melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara Grup Astra dan Permata," katanya.
Group Chief Executive Standard Chartered Bill Winters mengatakan, tim Permata telah melakukan pekerjaan luar biasa dan pihaknya percaya potensi jangka panjang bisnis mereka tetap kuat. "Namun inti dari strategi kami di Indonesia kini berbeda, yang mana kami akan fokus pada bisnis cabang dengan kepemilikan seutuhnya," ujarnya.
Transaksi dituntaskan hari ini dengan kesepakatan valuasi sebesar 1,63 kali lipat dari nilai buku Permata per tanggal 31 Maret 2020, atau sekitar Rp33,66 triliun (USD2.282 juta, atau 73.722 juta baht). Bank Permata, dengan aset sebesar Rp167,39 triliun (USD11.349 juta, 366.595 juta baht) memiliki 3,75 juta pelanggan dan 312 cabang di seluruh Indonesia, resmi menjadi investasi paling signifikan untuk Bangkok Bank.
Sebagai langkah selanjutnya, Bangkok Bank akan mengajukan permohonan kepada regulator keuangan Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk meminta persetujuan melakukan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) untuk sisa 10,88% saham Permata. Cabang-cabang Bangkok Bank di Indonesia akan digabungkan dengan Permata di masa yang akan datang.
Menurut Presiden Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich, akuisisi Permata oleh Bangkok Bank adalah langkah strategis untuk pertumbuhan bank tersebut.
"Permata akan mengokohkan pijakan Bangkok Bank di dua perekonomian terbesar Asia Tenggara, memperkuat posisi kami sebagai bank ASEAN terkemuka. Kami akan mendukung Permata untuk mengembangkan bisnis ritel, usaha kecil dan menengah (UKM), serta korporasi," ujar Chartsiri dalam keterangan resminya, Rabu (20/5/2020).
Dia melanjutkan nasabah Bangkok Bank akan mendapatkan peningkatan akses untuk meraih peluang pertumbuhan di Indonesia. Kami juga berharap untuk terus memperluas kemitraan bisnis antara Permata dan Astra. "Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada otoritas keuangan Indonesia dan Thailand, OJK dan Bank of Thailand, serta pihak-pihak berwenang terkait lainnya karena telah menyetujui dan mendukung akuisisi ini," katanya.
Sambung dia, Bangkok Bank memiliki sejarah panjang di Indonesia setelah membuka cabang pertamanya di Jakarta pada tahun 1968. "Bangkok Bank telah hadir di Indonesia selama lebih dari 50 tahun dan kami tetap memiliki kepercayaan tinggi terhadap perekonomian Indonesia yang tangguh dan prospek masa depan yang cerah," kata Chartsiri.
Menurutnya, selama masa-masa sulit ini, ketika negara-negara bergulat dengan pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya. "Kita akan berdiri teguh bersama Permata. Bersama-sama kita akan mendukung karyawan, nasabah, dan komunitas untuk membantu mereka mengatasi tantangan-tantangan tersebut," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan terima kasih atas dukungan seluruh pihak dalam penyelesaian transaksi Permata. "Kami melihat bahwa sektor jasa keuangan di Indonesia tetap positif dan akan melanjutkan fokus pada pertumbuhan bisnis keuangan ritel kami. Kami berharap Bangkok Bank dan Permata dapat terus meraih kesuksesan dan dapat melanjutkan kerja sama yang telah terjalin dengan baik antara Grup Astra dan Permata," katanya.
Group Chief Executive Standard Chartered Bill Winters mengatakan, tim Permata telah melakukan pekerjaan luar biasa dan pihaknya percaya potensi jangka panjang bisnis mereka tetap kuat. "Namun inti dari strategi kami di Indonesia kini berbeda, yang mana kami akan fokus pada bisnis cabang dengan kepemilikan seutuhnya," ujarnya.