Rupiah Dibuka Ambruk, USD Membaik Melawan Yen
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka ambruk melanjutkan tren negatif sejak kemarin saat kembali ke kisaran level Rp13.200/USD. Pelemahan mata uang Garuda ini terjadi ketika USD masih tertekan menghadapi yen dan beberapa mata uang utama lainnya.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka melemah pagi ini pada level Rp13.246/USD. Posisi ini tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.162/USD.
Sementara posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance, di sesi pembukaan hari ini menunjukkan tetap melemah di level Rp13.268/USD dan pada pukul 10.05 WIB sempat bergerak membaik ke posisi Rp13.250/USD. Tapi posisi tersebut tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya Rp13.195/USD.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi ada pada level Rp13.252/USD. Posisi ini tidak lebih baik, apabila melihat dari penutupan kemarin yang terparkir di level Rp13.197/USD.
Menurut data Bloomberg, rupiah juga masih sulit menguat saat dibuka pada posisi Rp13.234/USD pagi ini dengan kisaran harian Rp13.234-Rp13.285/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah masih tertekan dibandingkan penutupan kemarin Rp13.187/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (4/5/2016) yen berangsur mundur dari posisi tertinggi dalam 18 bulan terhadap USD setelah reli panjang sejak pekan lalu. USD tercatat mendatar, meski masih cenderung melemah terhadap yen pada level 106.55 atau sedikit naik dari sebelumnya 105.55.
Pekan lalu yen sempat mencetak keuntungan terbesar dalam satu pekan sejak 2008 dengan kenaikan lebih dari 5% terhadap USD, saat Bank Of Japan (BOJ) menahan diri untuk memperluas stimulus. Di sisi lain pada perdagangan hari ini euro tercatat naik 0,1% terhadap USD ke level 1.1506.
Penguatan juga dialami dolar Australia (AUD) setelah sempat melemah ketika Bank Sentral Australia memotong suku bunga sebesar 25 basis poin atau 1,75%. AUD tercatat naik 0,25% pada posisi USD0.7502 setelah jatuh hampir 2,4% pada perdagangan kemarin.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka melemah pagi ini pada level Rp13.246/USD. Posisi ini tercatat lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.162/USD.
Sementara posisi rupiah terhadap USD berdasarkan data Yahoo Finance, di sesi pembukaan hari ini menunjukkan tetap melemah di level Rp13.268/USD dan pada pukul 10.05 WIB sempat bergerak membaik ke posisi Rp13.250/USD. Tapi posisi tersebut tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya Rp13.195/USD.
Berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi ada pada level Rp13.252/USD. Posisi ini tidak lebih baik, apabila melihat dari penutupan kemarin yang terparkir di level Rp13.197/USD.
Menurut data Bloomberg, rupiah juga masih sulit menguat saat dibuka pada posisi Rp13.234/USD pagi ini dengan kisaran harian Rp13.234-Rp13.285/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah masih tertekan dibandingkan penutupan kemarin Rp13.187/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (4/5/2016) yen berangsur mundur dari posisi tertinggi dalam 18 bulan terhadap USD setelah reli panjang sejak pekan lalu. USD tercatat mendatar, meski masih cenderung melemah terhadap yen pada level 106.55 atau sedikit naik dari sebelumnya 105.55.
Pekan lalu yen sempat mencetak keuntungan terbesar dalam satu pekan sejak 2008 dengan kenaikan lebih dari 5% terhadap USD, saat Bank Of Japan (BOJ) menahan diri untuk memperluas stimulus. Di sisi lain pada perdagangan hari ini euro tercatat naik 0,1% terhadap USD ke level 1.1506.
Penguatan juga dialami dolar Australia (AUD) setelah sempat melemah ketika Bank Sentral Australia memotong suku bunga sebesar 25 basis poin atau 1,75%. AUD tercatat naik 0,25% pada posisi USD0.7502 setelah jatuh hampir 2,4% pada perdagangan kemarin.
(akr)