BNI Perluas Inklusi Keuangan di Kawasan Pesisir Utara Jateng
A
A
A
DEMAK - Setelah memperkuat akses layanan perbankan di Kawasan Pesisir Timur Riau untuk percepat inklusi keuangan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kini merambah kawasan Pesisir Utara Jawa Tengah melalui Program Jangkau, Sinergi, dan Guideline (JARING). Program yang dijalankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini menitikberatkan pada pembiayaan kepada komunitas nelayan yang berdomisili di Kabupaten Demak serta kota dan kabupaten lain di sekitarnya.
Penguatan akses ke layanan perbankan ini diharapkan akan dapat mempercepat pembiayaan BNI ke sektor Kelautan dan Perikanan, antara lain melalui sosialisasi Program JARING. Kegiatan sosialisasi JARING di Demak ini merupakan kegiatan ke-4 setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.
Sosialisasi JARING di Demak, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2016), dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, serta Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.
Pada akhir 2015, total portfolio BNI di sektor kemaritiman mencapai Rp10,38 triliun, dan kemudian meningkat menjadi Rp10,58 triliun per April 2016. Sektor kemaritiman yang dimaksud termasuk sektor-sektor yang menjadi perhatian utama Program JARING, yaitu sektor Budidaya & Penangkapan Perikanan, Industri Pengolahan Perikanan, serta Perdagangan Hasil Perikanan. Ketiga sektor tersebut dikelompokkan ke dalam Sub Sektor Kelautan dan Perikanan.
Khusus untuk sub-sektor Kelautan dan Perikanan, portfolio BNI pada akhir Desember 2015 mencapai Rp1,40 triliun yang meningkat menjadi Rp1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp534,5 miliar. Di mana sebanyak Rp50,8 miliar tersalurkan selama periode Januari 2016-April 2016 kepada 233 UMKM.
Cetak Agen Laku Pandai Tertinggi
Pada acara di Demak ini BNI juga turut serta dalam implementasi Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang telah digagas OJK sejak tahun lalu. Hingga 9 Mei 2016, jumlah Agen Laku Pandai BNI (Agen BNI46) di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 7.630 agen, jauh berkembang dibandingkan jumlah Agen BNI46 pada awal diluncurkannya program Laku Pandai, yaitu sebanyak 31 Agen.
BNI Wilayah Semarang yang mencakup Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) mencatat pembentukan Agen BNI46 sebanyak 1.088 agen. Jumlah Agen BNI46 di Wilayah Semarang tersebut merupakan pembentukan Agen Laku Pandai tertinggi di BNI.
Keberadaan Agen-agen BNI46 tersebut telah mulai menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di lembaga perbankan. Hal itu terlihat dari kenaikan jumlah rekening Tabungan BNI Pandai yang meningkat dari hanya 710 rekening pada Januari 2016 menjadi 10.821 rekening pada akhir April 2016.
Jumlah dana yang disimpan pada Tabungan BNI Pandai pun meningkat dari Rp322 juta pada Januari 2016 menjadi Rp49,559 miliar pada akhir April 2016. Gairah untuk menggunakan fasilitas perbankan pada Agen-agen BNI46 juga nampak pada jumlah transaksi yang dilakukan, yaitu mencapai lebih dari 78.000 transaksi pada akhir April 2016, meningkat dibandingkan posisi Januari 2016 yang hanya tercatat 205 transaksi.
Transaksi yang banyak dilakukan adalah pembukaan rekening Tabungan BNI Pandai, penyetoran dan penarikan, Pembayaran BPJS Kesehatan, Pembayaran jasa operator telekomunikasi, hingga Top Up pulsa telepon genggam. ”Kondisi ini menunjukkan bahwa Program Laku Pandai mulai berhasil menggeser kebiasaan penduduk di kawasan-kawasan yang jauh dari jangkauan perbankan, dari menyimpan uang di rumah beralih menjadi penabung aktif di BNI,” ujar Suprajarto.
Meskipun pertumbuhan pembentukan Agen BNI46 sangat signifikan, BNI tetap gencar membuka agen-agen baru, termasuk di Demak dan sekitarnya. Untuk itu, pada kesempatan acara yang sama di Demak, BNI memberikan piagam kepada 2 Agen BNI46 baru, yaitu agen Muklis dan Rujito.
Sementara untuk menunjukkan keandalan sistem pendukung transaksi di Agen BNI46, BNI juga menguji coba transaksi pada Agen-agen BNI46 yang sudah aktif lainnya, yaitu Agen Mustaghfirin dan Rosyad melalui mesin Electronic Data Capture (EDC), baik transaksi Setor Tunai, Tarik Tunai, hingga Pembayaran BPJS.
Simpanan Pelajar (SIMPEL)
Dukungan BNI terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan juga dilakukan melalui penguatan program literasi keuangan pada kalangan pelajar (anak-anak nelayan) melalui pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel/ SimPel IB). Pada kesempatan yang sama, BNI berpartisipasi pada event di Demak ini untuk memperkuat dukungannya terhadap program OJK melalui peningkatan program sosialisasi dan aktivasi Tabungan SimPel pada kalangan pelajar.
Semua tingkat pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat menengah (SMA/SMK/MA) menjadi target upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar ini.
Per 30 April 2016, BNI telah mencatat pembukaan rekening SimPel sebanyak 47.058 rekening. Di mana sebanyak 1.785 rekening dibuka di BNI Wilayah Semarang. Rekening-rekening tersebut juga tergolong aktif karena jumlah Dana Pihak Ketiga yang dihimpun cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 8,6 miliar.
“Untuk mengakselerasi penyebaran SimPel berbagai upaya kami lakukan, antara lain melakukan sosialisasi pemasaran langsung ke sekolah-sekolah karena persyaratan pembukaan tabungan ini melalui PKS dengan sekolah,” jelas Suprajarto.
Penguatan akses ke layanan perbankan ini diharapkan akan dapat mempercepat pembiayaan BNI ke sektor Kelautan dan Perikanan, antara lain melalui sosialisasi Program JARING. Kegiatan sosialisasi JARING di Demak ini merupakan kegiatan ke-4 setelah dilakukan di Takalar-Sulawesi Selatan, Pantai Sendangbiru Malang-Jawa Timur, serta Bengkalis-Riau.
Sosialisasi JARING di Demak, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2016), dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, serta Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto.
Pada akhir 2015, total portfolio BNI di sektor kemaritiman mencapai Rp10,38 triliun, dan kemudian meningkat menjadi Rp10,58 triliun per April 2016. Sektor kemaritiman yang dimaksud termasuk sektor-sektor yang menjadi perhatian utama Program JARING, yaitu sektor Budidaya & Penangkapan Perikanan, Industri Pengolahan Perikanan, serta Perdagangan Hasil Perikanan. Ketiga sektor tersebut dikelompokkan ke dalam Sub Sektor Kelautan dan Perikanan.
Khusus untuk sub-sektor Kelautan dan Perikanan, portfolio BNI pada akhir Desember 2015 mencapai Rp1,40 triliun yang meningkat menjadi Rp1,50 triliun pada akhir April 2016, termasuk di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Akumulasi dari tahun 2007 hingga 30 April 2016, jumlah debitur yang mendapatkan fasilitas pembiayaan KUR di sektor Kelautan dan Perikanan mencapai 5.205 UMKM dengan total penyaluran sebesar Rp534,5 miliar. Di mana sebanyak Rp50,8 miliar tersalurkan selama periode Januari 2016-April 2016 kepada 233 UMKM.
Cetak Agen Laku Pandai Tertinggi
Pada acara di Demak ini BNI juga turut serta dalam implementasi Program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang telah digagas OJK sejak tahun lalu. Hingga 9 Mei 2016, jumlah Agen Laku Pandai BNI (Agen BNI46) di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 7.630 agen, jauh berkembang dibandingkan jumlah Agen BNI46 pada awal diluncurkannya program Laku Pandai, yaitu sebanyak 31 Agen.
BNI Wilayah Semarang yang mencakup Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) mencatat pembentukan Agen BNI46 sebanyak 1.088 agen. Jumlah Agen BNI46 di Wilayah Semarang tersebut merupakan pembentukan Agen Laku Pandai tertinggi di BNI.
Keberadaan Agen-agen BNI46 tersebut telah mulai menarik minat masyarakat untuk menyimpan uangnya di lembaga perbankan. Hal itu terlihat dari kenaikan jumlah rekening Tabungan BNI Pandai yang meningkat dari hanya 710 rekening pada Januari 2016 menjadi 10.821 rekening pada akhir April 2016.
Jumlah dana yang disimpan pada Tabungan BNI Pandai pun meningkat dari Rp322 juta pada Januari 2016 menjadi Rp49,559 miliar pada akhir April 2016. Gairah untuk menggunakan fasilitas perbankan pada Agen-agen BNI46 juga nampak pada jumlah transaksi yang dilakukan, yaitu mencapai lebih dari 78.000 transaksi pada akhir April 2016, meningkat dibandingkan posisi Januari 2016 yang hanya tercatat 205 transaksi.
Transaksi yang banyak dilakukan adalah pembukaan rekening Tabungan BNI Pandai, penyetoran dan penarikan, Pembayaran BPJS Kesehatan, Pembayaran jasa operator telekomunikasi, hingga Top Up pulsa telepon genggam. ”Kondisi ini menunjukkan bahwa Program Laku Pandai mulai berhasil menggeser kebiasaan penduduk di kawasan-kawasan yang jauh dari jangkauan perbankan, dari menyimpan uang di rumah beralih menjadi penabung aktif di BNI,” ujar Suprajarto.
Meskipun pertumbuhan pembentukan Agen BNI46 sangat signifikan, BNI tetap gencar membuka agen-agen baru, termasuk di Demak dan sekitarnya. Untuk itu, pada kesempatan acara yang sama di Demak, BNI memberikan piagam kepada 2 Agen BNI46 baru, yaitu agen Muklis dan Rujito.
Sementara untuk menunjukkan keandalan sistem pendukung transaksi di Agen BNI46, BNI juga menguji coba transaksi pada Agen-agen BNI46 yang sudah aktif lainnya, yaitu Agen Mustaghfirin dan Rosyad melalui mesin Electronic Data Capture (EDC), baik transaksi Setor Tunai, Tarik Tunai, hingga Pembayaran BPJS.
Simpanan Pelajar (SIMPEL)
Dukungan BNI terhadap kesejahteraan masyarakat nelayan juga dilakukan melalui penguatan program literasi keuangan pada kalangan pelajar (anak-anak nelayan) melalui pembukaan Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel/ SimPel IB). Pada kesempatan yang sama, BNI berpartisipasi pada event di Demak ini untuk memperkuat dukungannya terhadap program OJK melalui peningkatan program sosialisasi dan aktivasi Tabungan SimPel pada kalangan pelajar.
Semua tingkat pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga tingkat menengah (SMA/SMK/MA) menjadi target upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar ini.
Per 30 April 2016, BNI telah mencatat pembukaan rekening SimPel sebanyak 47.058 rekening. Di mana sebanyak 1.785 rekening dibuka di BNI Wilayah Semarang. Rekening-rekening tersebut juga tergolong aktif karena jumlah Dana Pihak Ketiga yang dihimpun cukup signifikan, yaitu sekitar Rp 8,6 miliar.
“Untuk mengakselerasi penyebaran SimPel berbagai upaya kami lakukan, antara lain melakukan sosialisasi pemasaran langsung ke sekolah-sekolah karena persyaratan pembukaan tabungan ini melalui PKS dengan sekolah,” jelas Suprajarto.
(dmd)