Harga Batu Bara Turun, Perusahaan Ini Justru Untung
A
A
A
JAKARTA - Saat harga batu bara sekarang ini sedang turun, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) malah mencatat keuntungan. Mitrabara membukukan laba bersih USD34,6 juta pada tahun lalu. Perolehan ini naik dari tahun sebelumnya, sebesar USD13,9 juta.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana, Ridwan mengatakan, keuntungan ini karena strategi perusahaan dalam menyiasati harga batu bara yang turun, yaitu dengan peningkatan produksi.
"Memang ada beberapa faktor peningkatan pada 2015 dibandingkan 2014 karena peningkatan produksi, angka produksi meningkat 90% dibandingkan 2014," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Selanjutnya, kata dia, perusahaan melakukan efisiensi dengan mengontrol penggunaan bahan bakar. Selain itu, membangun jalan dari lokasi produksi.
"Kedua, ada program efisiensi dan berhasil tercapai pada 2015 terkait kontrol fuel dan pembangunan jalan lewat pemukiman padat penduduk. Panjangnya 4,2 km sehingga produktivitas meningkat," katanya.
Adapun, lanjut Ridwan, perusahaan memangkas harga pokok penjualan batu bara justru di tengah industri yang sedang lesu. Namun, cara tersebut membuat penyerapan produksi perusahaan meningkat.
"Dari sektor tambang kami bisa kurangi harga pokok penjualan 37%, hal itu yang berikan konribusi peningkatan laba 2015 dibandingkan 2014. Jadi memang ada penurunan harga dibandingkan 2014 tapi di satu sisi berhasil lakukan satu visi misi di sana," pungkasnya.
Direktur Utama Mitrabara Adiperdana, Ridwan mengatakan, keuntungan ini karena strategi perusahaan dalam menyiasati harga batu bara yang turun, yaitu dengan peningkatan produksi.
"Memang ada beberapa faktor peningkatan pada 2015 dibandingkan 2014 karena peningkatan produksi, angka produksi meningkat 90% dibandingkan 2014," ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (19/5/2016).
Selanjutnya, kata dia, perusahaan melakukan efisiensi dengan mengontrol penggunaan bahan bakar. Selain itu, membangun jalan dari lokasi produksi.
"Kedua, ada program efisiensi dan berhasil tercapai pada 2015 terkait kontrol fuel dan pembangunan jalan lewat pemukiman padat penduduk. Panjangnya 4,2 km sehingga produktivitas meningkat," katanya.
Adapun, lanjut Ridwan, perusahaan memangkas harga pokok penjualan batu bara justru di tengah industri yang sedang lesu. Namun, cara tersebut membuat penyerapan produksi perusahaan meningkat.
"Dari sektor tambang kami bisa kurangi harga pokok penjualan 37%, hal itu yang berikan konribusi peningkatan laba 2015 dibandingkan 2014. Jadi memang ada penurunan harga dibandingkan 2014 tapi di satu sisi berhasil lakukan satu visi misi di sana," pungkasnya.
(ven)