Saudi Aramco Siap Pasok 70% Kebutuhan Minyak di Kilang Cilacap
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menyatakan, dalam pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) IV Cilacap, Saudi Aramco siap untuk memasok 70% kebutuhan minyak mentah untuk kilang tersebut.
Perhitungan Dwi, dari total kapasitas kilang di Cilacap saat ini 340 ribu barel per hari (bph), sebanyak 70% dari kapasitas akan dipasok Saudi Aramco. Dan saat pengembangan kapasitas kilang selesai, maka kapasitasnya meningkat menjadi 370 ribu ribu bph.
"Saudi Aramco siap mensuplai dengan 70% dari kebutuhan kilang Cilacap. Sekitar 260.000 sampai 270.000 barel per hari," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/5/2016).
(Baca: Pertamina-Saudi Aramco Tunjuk Amec Foster Kontraktor Kilang Cilacap)
Mantan Bos Semen Indonesia ini menyatakan, minyak mentah dari Saudi Aramco akan terus dipasok ke kilang tersebut selama harganya masih sesuai dengan keekonomian Pertamina. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan pasokan dari BUMN energi asal Arab Saudi itu akan diperbesar lagi.
"Itu tentu saja tetap pada koridor bahwa harga yang terbaik. Nanti apabila Pertamina memang membutuhkan, kami tindak lanjuti dengan kontrak jangka panjang," tandasnya.
Sekadar informasi, pengembangan kilang Cilacap bagian dari program RDMP yang dimiliki Pertamina yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Diperkirakan proyek ini membutuhkan dana USD4 miliar hingga USD5 miliar.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang Cilacap menjadi 370.000 bph. Proyek ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatic meningkat lebih 600 KTPA (kilo tonnes per annum) dan polypropylene hingga 160 KTPA.
Perhitungan Dwi, dari total kapasitas kilang di Cilacap saat ini 340 ribu barel per hari (bph), sebanyak 70% dari kapasitas akan dipasok Saudi Aramco. Dan saat pengembangan kapasitas kilang selesai, maka kapasitasnya meningkat menjadi 370 ribu ribu bph.
"Saudi Aramco siap mensuplai dengan 70% dari kebutuhan kilang Cilacap. Sekitar 260.000 sampai 270.000 barel per hari," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (23/5/2016).
(Baca: Pertamina-Saudi Aramco Tunjuk Amec Foster Kontraktor Kilang Cilacap)
Mantan Bos Semen Indonesia ini menyatakan, minyak mentah dari Saudi Aramco akan terus dipasok ke kilang tersebut selama harganya masih sesuai dengan keekonomian Pertamina. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan pasokan dari BUMN energi asal Arab Saudi itu akan diperbesar lagi.
"Itu tentu saja tetap pada koridor bahwa harga yang terbaik. Nanti apabila Pertamina memang membutuhkan, kami tindak lanjuti dengan kontrak jangka panjang," tandasnya.
Sekadar informasi, pengembangan kilang Cilacap bagian dari program RDMP yang dimiliki Pertamina yang bertujuan meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Diperkirakan proyek ini membutuhkan dana USD4 miliar hingga USD5 miliar.
Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang Cilacap menjadi 370.000 bph. Proyek ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatic meningkat lebih 600 KTPA (kilo tonnes per annum) dan polypropylene hingga 160 KTPA.
(ven)