Sempat Diragukan, Lion Air Tetap Yakinkan Investor
A
A
A
JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengungkapkan, ketika pihaknya mendapat surat suspend penerbangan dari Kementerian Perhubungan (Kenhub), Lion Air mendapatkan banyak pertanyaan dari para investor. Pertanyaan ini ditakutkan menjadi bentuk keraguan investor yang akan berinventasi di Lon Air.
(Baca: Lion Air Ngadu ke DPR Minta Keadilan)
Edward mengatakan, pesawat yang mereka punya saat ini memang didanai berbagai lembaga internasional. Begitu mendengar pembekuan rute tersebut, Edward mengaku langsung menerima banyak pertanyaan dari lembaga yang mendanai pesawatnya.
"Mereka tanya dengan disuspend, pesawat kita ini mau diterbankan kemana? Kita bilang ya enggak ada masalah. Kita tidak mau menimbulkan keraguan. Ini hanya masalah administrasi yang harus kami selesaikan ke otoritas," kata dia di hadapan Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
(Baca: Pemerintah Akhirnya Jatuhkan Sanksi ke Lion Air dan Air Asia)
Tak hanya lembaga internasional yang mempertanyakan, menurutnya, pihak perbankan juga mempertanyakan apakah perbankan ke depan masih bisa mendanai Lion Air.
"Itu yang mereka tanyakan ke kita. Memang, mulai 2015 kami tidak bisa memasukkan lagi banyak pesawat ke Indonesia, karena memang slotnya tidak ada. Pengembangannya hanya terbatas karena beberapa hal," kata Edward.
Atas dasar itu, Lion Group selalu berusaha menyambungkan Indonesia ke dunia luar dengan mendirikan perusahaan penerbangan di luar negeri.
"Tujuannya mengkoneksikan. Jadi, kami butuh suasana kondusif untuk investasi, bahkan kemarin asuransi kita sudah menaikkan rate-nya dengan adanya kondisi yang mungkin akan mereka prediksi," pungkasnya.
Baca Juga:
Dilaporkan Lion Air ke Mabes Polri, Dirjen Perhubungan Udara Dapat Dukungan DPR
Polisikan Dirjen Perhubungan Udara, Lion Air Disebut Tak Tahu Diri
Lion Air Laporkan Dirjen Perhubungan Udara ke Mabes Polri
(Baca: Lion Air Ngadu ke DPR Minta Keadilan)
Edward mengatakan, pesawat yang mereka punya saat ini memang didanai berbagai lembaga internasional. Begitu mendengar pembekuan rute tersebut, Edward mengaku langsung menerima banyak pertanyaan dari lembaga yang mendanai pesawatnya.
"Mereka tanya dengan disuspend, pesawat kita ini mau diterbankan kemana? Kita bilang ya enggak ada masalah. Kita tidak mau menimbulkan keraguan. Ini hanya masalah administrasi yang harus kami selesaikan ke otoritas," kata dia di hadapan Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (24/5/2016).
(Baca: Pemerintah Akhirnya Jatuhkan Sanksi ke Lion Air dan Air Asia)
Tak hanya lembaga internasional yang mempertanyakan, menurutnya, pihak perbankan juga mempertanyakan apakah perbankan ke depan masih bisa mendanai Lion Air.
"Itu yang mereka tanyakan ke kita. Memang, mulai 2015 kami tidak bisa memasukkan lagi banyak pesawat ke Indonesia, karena memang slotnya tidak ada. Pengembangannya hanya terbatas karena beberapa hal," kata Edward.
Atas dasar itu, Lion Group selalu berusaha menyambungkan Indonesia ke dunia luar dengan mendirikan perusahaan penerbangan di luar negeri.
"Tujuannya mengkoneksikan. Jadi, kami butuh suasana kondusif untuk investasi, bahkan kemarin asuransi kita sudah menaikkan rate-nya dengan adanya kondisi yang mungkin akan mereka prediksi," pungkasnya.
Baca Juga:
Dilaporkan Lion Air ke Mabes Polri, Dirjen Perhubungan Udara Dapat Dukungan DPR
Polisikan Dirjen Perhubungan Udara, Lion Air Disebut Tak Tahu Diri
Lion Air Laporkan Dirjen Perhubungan Udara ke Mabes Polri
(izz)