Bisnis Susu Sapi Cimory Berawal dari Garasi
Bisnis Susu Sapi Cimory Berawal dari Garasi
A
A
A
BOGOR - Bisnis perusahaan penjual produk susu sapi "Cimory" berawal dari garasi pemiliknya, Bambang Sutantio 10 tahun lalu di Cisarua, Bogor.
Direktur Cimory Farell Sutantio mengatakan, saat itu harga susu masih rendah sehingga membuat peternak kesulitan. "Awal mulanya dari garasi rumah. Kita pakai oven kecil, tuangin botol satu-satu," ujarnya di Bogor, Selasa (24/5/2016).
Farell menjelaskan, harga susu yang rendah membuat Cimory ingin memperbaiki kehidupan peternak sapi perah lokal di Cisarua. Selanjutnya, mengembangkan peternakan mereka menjadi bisnis berkelanjutan.
"Cimory berpegang teguh pada fair trade pricing. Cimory membeli susu perah segar dari peternak dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran, kita bayar lebih 10% dari harga pasar," kata dia.
Tidak berhenti di situ, kata Farell, kehadiran Miss Cimory yakni para wanita yang secara khusus dilatih menjadi agen distribusi merupakan aksi nyata dukungan pemberdayaan wanita. Tujuannya agar menjadi lebih produktif dan mampu membantu perekenonomian keluarga.
Awalnya, produk Cimory yang berupa susu sapi dan yogurt dipasarkan melalui restoran milik keluarga. Dari sana, nama Cimory mulai dikenal pengunjung hingga sekarang.
"Orang pergi ke Puncak, minum susunya, cerita ke temannya, itu 10 tahun lalu dengan modal kecil bisa jadi lumayan sampai hari ini. Jadi satu restoran promosikan di satu lokasi wisata, Cimory itu Cisarua Mountain Dairy," pungkasnya.
Baca Juga:
Cimory Bantu Peternak Sapi Lokal lewat Sayembara
Wanita Ini Juara Kompetisi Cimory
Miss Cimory, Penjual Produk Susu Sapi Raih Rp3,5 Juta/Bulan
Direktur Cimory Farell Sutantio mengatakan, saat itu harga susu masih rendah sehingga membuat peternak kesulitan. "Awal mulanya dari garasi rumah. Kita pakai oven kecil, tuangin botol satu-satu," ujarnya di Bogor, Selasa (24/5/2016).
Farell menjelaskan, harga susu yang rendah membuat Cimory ingin memperbaiki kehidupan peternak sapi perah lokal di Cisarua. Selanjutnya, mengembangkan peternakan mereka menjadi bisnis berkelanjutan.
"Cimory berpegang teguh pada fair trade pricing. Cimory membeli susu perah segar dari peternak dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasaran, kita bayar lebih 10% dari harga pasar," kata dia.
Tidak berhenti di situ, kata Farell, kehadiran Miss Cimory yakni para wanita yang secara khusus dilatih menjadi agen distribusi merupakan aksi nyata dukungan pemberdayaan wanita. Tujuannya agar menjadi lebih produktif dan mampu membantu perekenonomian keluarga.
Awalnya, produk Cimory yang berupa susu sapi dan yogurt dipasarkan melalui restoran milik keluarga. Dari sana, nama Cimory mulai dikenal pengunjung hingga sekarang.
"Orang pergi ke Puncak, minum susunya, cerita ke temannya, itu 10 tahun lalu dengan modal kecil bisa jadi lumayan sampai hari ini. Jadi satu restoran promosikan di satu lokasi wisata, Cimory itu Cisarua Mountain Dairy," pungkasnya.
Baca Juga:
Cimory Bantu Peternak Sapi Lokal lewat Sayembara
Wanita Ini Juara Kompetisi Cimory
Miss Cimory, Penjual Produk Susu Sapi Raih Rp3,5 Juta/Bulan
(izz)
Explore More