Saran KEIN Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah tahun ini memiliki target pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 5,3%. Padahal, pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mampu menembus 4,79%.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, pemerintah perlu mendorong realisasi belanja baik pusat maupun daerah. Hal ini dapat memberikan stimulasi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pemerintah juga mendorong investasi dengan menurunkan biaya input melalui percepatan dan penyederhanaan perizinan, penurunan harga gas industri, penurunan harga listrik dan percepatan perbaikan infrastruktur," ujarnya di Kantor KEIN, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus menjaga daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan dengan menjaga laju inflasi agar tetap terkendali, menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan gaji ke-13 dan ke-14, atau mendorong jaminan sosial.
"Pemerintah juga mendorong ekspor melalui relaksasi perizinan, insentif untuk bahan baku yang tidak tersedia di dalam negeri, serta aktif mencari pasar baru tujuan ekspor," tandasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, pemerintah perlu mendorong realisasi belanja baik pusat maupun daerah. Hal ini dapat memberikan stimulasi yang maksimal bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pemerintah juga mendorong investasi dengan menurunkan biaya input melalui percepatan dan penyederhanaan perizinan, penurunan harga gas industri, penurunan harga listrik dan percepatan perbaikan infrastruktur," ujarnya di Kantor KEIN, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga harus menjaga daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan dengan menjaga laju inflasi agar tetap terkendali, menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan gaji ke-13 dan ke-14, atau mendorong jaminan sosial.
"Pemerintah juga mendorong ekspor melalui relaksasi perizinan, insentif untuk bahan baku yang tidak tersedia di dalam negeri, serta aktif mencari pasar baru tujuan ekspor," tandasnya.
(dmd)