Iran Tolak Ajakan OPEC Bekukan Produksi Minyak

Kamis, 02 Juni 2016 - 11:59 WIB
Iran Tolak Ajakan OPEC...
Iran Tolak Ajakan OPEC Bekukan Produksi Minyak
A A A
VIENNA - Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh dengan tegas menyatakan, negaranya tidak akan mengikuti ajakan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) terkait pembekuan produksi minyak. Bahkan menurutnya ide pemangkasan produksi minyak tidak ada manfaatnya dan dia yakin akan sulit bagi OPEC mencapai kata sepakat.

Seperti diketahui Iran yang baru saja lepas dari sanksi Amerika Serikat (AS) menyatakan lebih memilih adanya kouta untuk negara-negara penghasil minyak. Negara yang beribukotakan Teheran yang baru saja kembali ke pasar minyak dunia telah menentang berbagai upaya terkait soal pembatasan produksi minyak dunia dalam upaya menaikkan harga.

"Salah satu ide kami adalah setiap negara memiliki kouta, tapi saya pikir kita tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai hal tersebut pada pertemuan ini (OPEC)," jelas Menteri Minyak Iran ketika tiba di Ibukota Austria seperti dilansir Guardian, Kamis (2/6/2016).

(Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun Lagi Jelang Pertemuan OPEC)

Sementara itu Iran sebelumnya tidak menghadiri pertemuan di Doha, 4 April lalu antara OPEC dan produsen utama minyak lainnya termasuk Rusia yang gagal mencapai kata sepakat soal pembatasan output. Menurut Zanganeh tidak mengherankan apabila OPEC tidak sepakat untuk pembatasan produksi minyak.

Iran sendiri telah mengekspor lebih dari 2 juta barel minyak setiap harinya pada Mei lalu dan Zanganeh meramalkan bahwa negaranya akan menggandakan produksi menjadi 3,8 juta barel minyak per hari. Lanjut dia pertemuan nanti hanya akan fokus untuk memilih Sekretaris Jenderal OPEC yang baru untuk menggantikan Abdalla El-Badri dari Libya.

Selain nama tadi ada juga beberapa calon lainnya termasuk Ali Rodriguez Araque dari Venezuela, Mohammed Barkindo wakil Nigeria dan Indonesia diwakilkan oleh Mahendra Siregar. "Item utama dalam agenda kami pada pertemuan ini adalah memilih sekretaris Jenderal OPEC yang baru," kata Zanganeh.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8377 seconds (0.1#10.140)