BI Dukung Percepatan Elektronifikasi Transaksi Keuangan

Kamis, 02 Juni 2016 - 22:10 WIB
BI Dukung Percepatan Elektronifikasi Transaksi Keuangan
BI Dukung Percepatan Elektronifikasi Transaksi Keuangan
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berperan aktif mempercepat elektronifikasi transaksi keuangan melalui lima kegiatan, diantaranya penyusunan masterplan elektronifikasi, koordinasi dengan kementerian/lembaga dan instansi terkait, fasilitasi elektronifikasi transaksi pemerintah, insentif penggunaan transaksi non tunai, dan kajian elektronifikasi pemerintah daerah.

Bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, BI mendukung percepatan perkembangan kawasan perkotaan sebagai penggerak ekonomi daerah. Berbagai fasilitas dan layanan juga telah dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta dalam rangka mewujudkan Jakarta sebagai smart city, khususnya pada transportasi publik dan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah.

"Kita melihat bahwa 75% dari penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan di tahun 2035. Rapat koordinasi bersama pempus, pemda dan BI juga dimaksud untuk meningkatkan daya saing perkotaan untuk bisa mendukung pertumbuhan ekonomi regional," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Kamis (2/6/2016).

Dia menambahkan penerapan konsep smart city yang dilakukan oleh pemerintah Daerah merupakan salah satu solusi guna mengurangi permasalahan di perkotaan. Menurutnya, Bank Indonesia juga mendukung penerapan smart city khususnya di Provinsi DKI Jakarta melalui elektronifikasi informasi dan transaksi sistem pembayaran.

Hal ini diwujudkan melalui kegiatan launching aplikasi Info Pangan Jakarta (IPJ) dan soft launching Kartu Jakarta One. Dia menuturkan, kegiatan launching dimaksud sekaligus mengawali dibukanya “Festival Smart City Smart Money” yang berlangsung dari tanggal 2 - 4 Juni 2016 di Golf Driving Range, Senayan Jakarta.

Menurutnya Indonesia memiliki banyak calon smart city, seperti di Kalimantan yakni Balikpapan, Bontang, dan Banjarmasin. Kemudian di Sulawesi ada kota Makassar dan Manado. "Nah, smart city itu tentu pertama harus selaras dengan RPJP 2005-2025 dan RPJMN. Tentang kawasan perkotaan, disiapkan Bappenas dengan penyesuaian UU, itu akan baik sekali. APBN juga,"ujar Agus.

Sementara itu, lanjutnya, aplikasi IPJ adalah suatu aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengakses perkembangan harga pangan utama yang difokuskan pada 34 komoditas utama di 12 pasar yang tersebar di Jakarta. "IPJ Mobile merupakan aplikasi berbasis android atau ios yang berisi informasi harga 36 komoditas strategis dari 44 pasar di DKI Jakarta," papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5644 seconds (0.1#10.140)