Sambut Idul Fitri, Bank Indonesia Siapkan Uang Receh Rp5 Triliun
Sambut Idul Fitri, Bank Indonesia Siapkan Uang Receh Rp5 Triliun
A
A
A
YOGYAKARTA - Uang receh menjelang Hari Raya Idul Fitri sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta jauh-jauh hari sudah mengantisipasi dengan menyediakan uang receh sebesar Rp5 triliun.
"Tahun 2016 ini kami persiapkan uang receh menyambut Idul Fitri sebanyak Rp5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Arif Budi Santoso dalam keterangan pers, Jumat (3/6/2016).
Menurutnya, dari tahun ke tahun penyediaan uang receh mengalami peningkatan. Tahun 2015 kemarin, pihaknya menyediakan uang receh sebesar Rp4,2 triliun. Namun, realisasi penukaran uang oleh masyarakat melebihi target, yakni mencapai Rp4,6 triliun.
Tahun 2014 mencapai Rp 4,1 triliun; kemudian 2013 mencapai Rp 3,3 triliun, sedangkan tahun 2012 mencapai Rp 2,9 triliun. “Dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan maka tahun ini kami sediakan Rp5 triliun," imbuhnya.
Jumlah uang receh yang disediakan mulai dari Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000. Jumlah yang paling banyak Rp20.000 yang mencapai Rp36,8 miliar, kemudian pecahan Rp10.000 yang mencapai Rp20 miliar, lalu pecahan Rp5.000 mencapai Rp13,8 miliar.
Penarikan uang itu tak hanya di Bank Indonesia saja, tapi di beberapa bank swasta maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Saat ini, penarikan uang pecahan tersebut bisa dilakukan hingga tanggal 19 Juni 2016. Namun, pihaknya baru akan membuka loket penukaran uang pada 20-30 Juni mendatang seiring berdekatan waktu Hari Raya Idul Fitri.
"Mendekati Lebaran animo masyarakat tinggi untuk menukar uang. Kami berharap masyarakat tidak membawa uang tunai saat menukarkan uang, cukup dengan kartu kredit sehingga saat pulang membawa uang receh sesuai kebutuhan," jelasnya.
"Tahun 2016 ini kami persiapkan uang receh menyambut Idul Fitri sebanyak Rp5 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Kepala Kantor Perwakilan BI DIY, Arif Budi Santoso dalam keterangan pers, Jumat (3/6/2016).
Menurutnya, dari tahun ke tahun penyediaan uang receh mengalami peningkatan. Tahun 2015 kemarin, pihaknya menyediakan uang receh sebesar Rp4,2 triliun. Namun, realisasi penukaran uang oleh masyarakat melebihi target, yakni mencapai Rp4,6 triliun.
Tahun 2014 mencapai Rp 4,1 triliun; kemudian 2013 mencapai Rp 3,3 triliun, sedangkan tahun 2012 mencapai Rp 2,9 triliun. “Dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan maka tahun ini kami sediakan Rp5 triliun," imbuhnya.
Jumlah uang receh yang disediakan mulai dari Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000. Jumlah yang paling banyak Rp20.000 yang mencapai Rp36,8 miliar, kemudian pecahan Rp10.000 yang mencapai Rp20 miliar, lalu pecahan Rp5.000 mencapai Rp13,8 miliar.
Penarikan uang itu tak hanya di Bank Indonesia saja, tapi di beberapa bank swasta maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Saat ini, penarikan uang pecahan tersebut bisa dilakukan hingga tanggal 19 Juni 2016. Namun, pihaknya baru akan membuka loket penukaran uang pada 20-30 Juni mendatang seiring berdekatan waktu Hari Raya Idul Fitri.
"Mendekati Lebaran animo masyarakat tinggi untuk menukar uang. Kami berharap masyarakat tidak membawa uang tunai saat menukarkan uang, cukup dengan kartu kredit sehingga saat pulang membawa uang receh sesuai kebutuhan," jelasnya.
(ven)
Explore More