KEIN Minta Jokowi Tak Hanya Teori Tingkatkan Daya Saing UMKM
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa saat ini kesenjangan dunia usaha masih terjadi. Dimana, daya saing pengusaha UMKM jauh tertinggal dari pengusaha besar.
Dia berharap, keinginan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM tidak hanya sekadar retorika dan teori. "Bagaimana sekarang dorong UMKM tidak hanya teori saja. Usulkan adanya petani sawit mandiri plasma kan bohong-bohongan saja, pemiliknya inti. Ini betul-betul sawit mandiri diadakan dan didukung pemerintah. Supaya ada distribusi penguasaan lahan sawit," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Menurutnya, harus ada program dari pemerintah agar petani sawit bisa memiliki lahan sendiri. Sebab, selama ini, hanya konglomerat saja yang bisa memiliki lahan hingga jutaan hektare (ha).
"Konglomerat bisa sekian juta hektare tetapi bagaimana petani sawit bisa miliki sendiri supaya mandiri. Harus ada program dari pemerintah. Bukan hanya wacana," imbuh dia.
Politisi PAN ini juga menyinggung tingginya suku bunga perbankan di Indonesia. Meskipun suku bunga telah diturunkan hingga single digit, namun besarannya masih paling mahal di ASEAN.
"Bagaimana (suku bunga) bisa turun tapi tanpa intervensi pemerintah. Kita akan berikan saran kepada Presiden. Sekarang sudah single digit tapi sebetulnya masih bisa turun lagi. Ada potensi. Malaysia bisa Singapura bisa. Semua murah kita masih tinggi," tandas Soetrisno.
Dia berharap, keinginan pemerintah untuk meningkatkan daya saing UMKM tidak hanya sekadar retorika dan teori. "Bagaimana sekarang dorong UMKM tidak hanya teori saja. Usulkan adanya petani sawit mandiri plasma kan bohong-bohongan saja, pemiliknya inti. Ini betul-betul sawit mandiri diadakan dan didukung pemerintah. Supaya ada distribusi penguasaan lahan sawit," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Menurutnya, harus ada program dari pemerintah agar petani sawit bisa memiliki lahan sendiri. Sebab, selama ini, hanya konglomerat saja yang bisa memiliki lahan hingga jutaan hektare (ha).
"Konglomerat bisa sekian juta hektare tetapi bagaimana petani sawit bisa miliki sendiri supaya mandiri. Harus ada program dari pemerintah. Bukan hanya wacana," imbuh dia.
Politisi PAN ini juga menyinggung tingginya suku bunga perbankan di Indonesia. Meskipun suku bunga telah diturunkan hingga single digit, namun besarannya masih paling mahal di ASEAN.
"Bagaimana (suku bunga) bisa turun tapi tanpa intervensi pemerintah. Kita akan berikan saran kepada Presiden. Sekarang sudah single digit tapi sebetulnya masih bisa turun lagi. Ada potensi. Malaysia bisa Singapura bisa. Semua murah kita masih tinggi," tandas Soetrisno.
(izz)